Museum Tempat Untuk Mengingat Sejarah Negeri Di Sumatera Utara Dapat Di Lihat Langsung

Medan.Metro Sumut
Museum Provinsi Sumatera Utara atau yang lebih dikenal warga Sumut Museum Negeri Provinsi Utara (disingkat Museum Negeri Provsu) ini terletak di Jln. H.M. Jhoni No. 51 Medan. Merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang berbagai peninggalan sejarah budaya bangsa, hasil seni dan kerajinan dari berbagai suku di Sumatera Utara.

Museum ini dibangun pada tahun 1954 dan diresmikan pada tanggal 19 April 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef. Museum ini merupakan salah satu museum terbaik di Indonesia.

Kini Museum Nasional bernaung di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Museum Sumatera Utara mempunai visi yang mengacu kepada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu “Terwujudnya Museum Nasional sebagai pusat informasi budaya dan pariwisata yang mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan peradaban dan kebanggaan terhadap kebudayaan national, serta memperkokoh persatuan dan persahabatan antar bangsa”.

Museum Provinsi Sumatera Utara yang terletak di Jalan HM.Joni. Pasalnya, museum yang di pimpin kepala unit teknis pelaksana (KUPT) Martina Silaban banyak sejarah. Jadi, para pelajar dan pengunjung lainya dan umum, yang tidak sempat melihat sejarah di daerah yang di kunjungi. Dapat melihat di museum Provinsi Sumut.

KUPT museum Provinsi Sumut Martina Silaban saat di konfirmasi di ruang kerjanya, kamis (30/11/2017) mengatakan ada 7 etnis yang mempunyai sejarah di Sumatera Utara. Masing -masing dari etnis Melayu, Nias, Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Simalungun, Batak Mandailig " Katanya.

Lanjut Martina Silaban, Dari Sibolga pesisir, Jadi sejarah daerah yang saya sebutkan tadi ada di museum Provinsi, Dan di Sibolga pesisir yang mewakilinya, mempunyai budaya - budaya juga, Jadi kalau para pengunjung, yang tidak sempat melihat sejarah dan budaya yang ada di Sumut mereka bisa datang di museum kita ini. Salah satu contohnya. Apa bila pengunjung, ingin melihat sejarah dan budaya danau toba dan samosir , tapi pengunjung tidak sempat melihat langsung. Mereka dapat melihat di museum ini.Karena di museum ini, punyak koleksi dan benda - benda yang ingin di lihat pengunjung juga " Ucapnya.

Martina Silaban menerangkan, Kita ingin jadikan museum ini, menjadi tempat wisata objek Edukasi. museum ini, bisa tempat pembelajaran para pengunjung juga, agar wawasan, pengunjung dengan rasa kebangsaanya melihat sejarah dan budaya yang ada di sumut dapat diketahui. Untuk saat ini, pengunjung museum di bulan september 8277 orang dan bulan oktober 9658 orang, pengunjung ada dari medan dan daerah juga. Nominalnya mereka dari pelajar semua yang berkunjung ke museum, apalagi, kita sering buat event dalam rangka memperingati hari pahlawan, event yang kita buat ada dua mengenai sejarah perjuangan kemaren, waktu kita buat event pada tanggal 13 kemaren, yang di resmikan bapak Gubernur, dari Pihak Museum membuat  event pameran pahlawan yang berkaitan dengan perjuangan. Di samping kita buat pameran Pahlawan Nasional, kita juga buat pameran pahlawan daerah juga " Terangnya.

Martina Silaban menambahkan,Sl Kita juga ingin buat museum Pers juga nanti. Soalnya sejarah pers waktu jaman bapak TWH  yang seorang jurnalis, di jaman belanda dapat jadi suatu mempelajaran pengunjung juga. Bagaimana cara bapak TWH mempublikasikan berita - berita yang di tulisnya, di jaman belanda dahulu. Agar para pengunjung dapat mengetaui sejarah pers juga.Apalagi, ini sesuai perintah bapak Gubernur agar di buatnya museum pers juga. Agar pengunjung dapat mengetaui serjarah pers " Tambahnya.(Red/Tim).

Tidak ada komentar