Jalan Tol Medan-Binjai Siap Beroperasi
Medan.Metro
Sumut
Pembangunan
jalan tol Medan -Binjai dari gerbang tol Helvetia- Binjai sepanjang 10,6 Km
siap dioperasionalkan. Tinggal pembangunan jalan tol seksi Tanjung Mulia
sepanjang 3,3 Km masih menunggu proses pembebasan lahan yang ditargetkan akan
selesai Desember ini.
Persiapan
peresmian jalan tol Medan-Binjai ini ditinjau langsung oleh Gubsu Tengku Erry
Nuradi bersama Kadis Pu Bina Marga dan Bina Konstruksi, Abdul Haris, Kadis
Perhubungan Sumut, Anthony Siahaan dan turut hadir Pimpinan Proyek pembangunan
jalan tol Medan- Binjai Pt Hutama Karya, Hestu Budi.
"Alhamdulillah
saat ini kita bisa meninjau jalan tol yang akan diresmikan oleh Presiden dalam
waktu dekat. Jalan ini sudah selesai dimulai dari Helvetia hingga Binjai,"
ujar Erry, Senin (9/10).
Dikatakan
Erry, jalan tol ini kondisinya sudah siap untuk diresmikan dan bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat. "Jadi dengan dioperasionalkannya jala. Tol
Medan Binjai ini maka dapar menjadi jalur alternatif untuk mempersingkat jarak
tempuh.Jika sebelumnya melalui jalur normal Medan Binjai ini bisa memakan waktu
satu hingga dua jam,"paparnya.
Lebih
lanjut dikatakan Erry, saat ini yang masih menjadi kendala adalah seksi Tanjung
Mulia yakni Jalan Kapten Sumarsono sepanjang 3,3 Km yang belum bisa dibangun
dikarenakan masih terkendala dengan masalah lahan. "Kalau keseluruhan
jalan tol dari Binjai inu bisa menyambung ke jalan tol Tanjung Mulia dan
dilanjutkan dari Tanjung Mulia ke Kualanamu dan dari Kualanamu ke Tebing
Tinggi," katanya.
Namun
saat ini memang masih ada kendala pembebasan lahan di seksi Tanjung Mulia. Hal
ini dikarenakan ada tumpang tindih kepemilikan lahan.
"Jadi
ini masih ada tumpang tindih masalah lahan, ada masyarakat yang telah lama
mendiami kawasan itu, ada yang mengaku memiliki sertifikat tanah, dan ada yang
menggugat karena mengaku memiliki grant sultan. Makanya sekarang ada tiga
kepemilikan inilah yang sedang kita cari solusinya," ujar Erry.
Dikatakan
Erry, untuk solusinya maka akan diserahkan ke ranah hukum dengan konsinyasi
kepada pihak pengadilan.
"Target
kita Desember proses pembebasan lahan itu bisa selesai, sehingga bisa
dilanjutkan pembangunan," kata Erry sembari mengatakan untuk jalan tol
dari Helvetia-Binjai tinggal pembenahan penambahab pagar pembatas pengaman yang
masih ada beberapa yang masih kosong.
Dikatakan
Erry, untuk jalan tol Medan Binjai ini direncanakan akan diresmikan oleh
Presiden Jokowi pada tanggal 15-16 Oktober."Ini semua sudah clear, besok
akan ada rapat di Sesneg makanya direncanakan akan diresmikan tanggal 15-16
Oktober," papar Erry.
Kepala
Kanwil BPN Sumut, Bambang Priono mengatakan, untuk seksi Tanjung Mulia, jalan
Kapten Sumarsono sepanjang 3,3 Km memang masih kendala pembebasan lahan.
Dikatakan
Bambang, awalnya para penggarap menduduki lahan sampai memiliki keturunan.
Sementara tahun 1973 terbit sertifikat hak milik dan dari enam yang memiliki
sertifikat baru tiga yang berhasil dijumpai tim. Tapi terakhir ada juga gugatan
di pengadilan sebagai pemegang grant sultan.
"Sesuai
pasal 86 UU Pengadaan Tanah kalau
terjadi sengketa atau perkara maka solusinya adalah konsinyasi," kata
Bambang.
Sehingga
lanjut Bambang kalau nanti sudah konsinyasi maka pembayaran akan dititipkan ke
pengadilan. Nantinya pengadilan akan memanggil pihak yang bersengketa. Jadi
kalaupun ada gugatan siapa yang menang perkara pihak tersebutlah yang nanti
akan dibayarkan ganti rugi lahannya.
Sementara
itu, Pimpinan Proyek (Pimpro) jalan tol Medan - Binjai, Hestu Budi mengatakan
untuk kondisi eksisting badan jalan sudah 100 persen. Hanya butuh beberapa
penyempurnaan saja sebelum operasional dimulai setelah dibuka Presiden Joko
Widodo.
"Persiapan
kita sudah 100 persen, kalaupun ada yang perlu disempurnakan itu kan tinggal
soal kerapian, seperti rumput dan juga ada marka-marka jalan yang harus
dirapikan lagi," ujar Budi saat meninjau kesiapan Tol Medan Binjai bersama
Gubernur, Senin (9/10).
Selain
penyempurnaan itu, Budi juga menyebutkan bahwa kondisi lampu jalan sejak
dipasang juga ada yang rusak. Sehingga pendukung keberadaan badan jalan tol
menjadi lebih siap.
"Begitu
juga untuk penyeberangan umum juga sudah siap. Jadi ya untuk digunakan
melintas, sudah 100 persen la. Intinya kita sudah siap, apa yang dilihat masih
kurang, kita akan rapikan lagi," jelasnya.
Sedangkan
soal tarif dan kapan akan diberlakukan sistem pembayaran lanjut Budi, hal itu
masih menunggu keputusan lebih lanjut dari atasan. Meskipun diakuinya
kemungkinan akan dibuka gratis sementara waktu sekaligus uji coba dan
penyesuaian.
"Ada
yang dibuka gratis, ada juga nanti berbayar. Jadi penyesuaian dulu, dan untuk
petugas (pengelola) juga sudah ada," sebutnya.
Selain
itu, pihaknya juga menyebutkan bahwa berdasarkan aturan yang ada, penggunaan
sistem pembayaran elektronik mengunakan kartu e-Toll akan diberlakukan setelah
nantinya jalan tol dibuka dan dikenakan tarif kepada pengguna jalan.
"Sesuai
peraturan memang harus begitu, tidak lagi menggunakan pembayaran tunai,
terpaksa e-Toll," sebutnya. (Humas Provsu)-(Riva)
Post a Comment