Ingatkan Titik Rawan Tahapan Pilgub 2018, Gubernur Minta Persiapan Bisa Maksimal
Medan.Metro
Sumut
Dengan
dimulainya tahapan pesta demokrasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
(Pilgub) Sumatera Utara (Sumut), Gubernur Sumatera Utara Dr H T Erry Nuradi
mengingatkan setidaknya ada beberapa titik rawan yang harus diantisipasi oleh
KPU dan Bawaslu. Tujuannya agar pelaksanaan dan hasilnya berkualitas.
Untuk itu diminta agar persiapan tahapan dilakukan maksimal.
Antisipasi
tersebut disampaikan Gubernur Sumut Dr HT Erry Nuradi pada acara Peluncuran
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2018 di hotel Tiara Medan,
Minggu (8/10) malam.
Hadir
diantaranya Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman, Anggota KPU RI
Evi Novida Ginting Manik, Ketua KPU Sumut Mulia Banurea beserta anggota Nazir
Salim Manik, Yulhasni, Benget Silitonga dan Iskandar Zulkarnain, Ketua Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumut Syafrida Rasahan dan anggota Hardi Munthe,
Pangdam I/BB Mayjend TNI Cucu Sumantri, serta para mantan KPU Sumut.
Adapun
beberapa titik rawan dimaksud lanjut Gubenur, yakni pertama pada saat penetapan
Daftar Pemilih Tetap (DPT). Biasanya dipicu masalah calon pemilih tidak
terdaftar, pemilih ganda maupun pemilih fiktif. Karenanya harus disikapi dengan
bijaksana, agar semua warga negara yang memenuhi syarat sebagai pemilih, harus
mendapatkan haknya.
"Titik
rawan kedua adalah penetapan pasangan calon. Karena itu kami berharap KPU dan
Bawaslu berpegang teguh terhadap ketentuan dan aturan main yang telah ada.
Tentu ini membutuhkan komitmen kuat serta integritas penyelenggara," sebut
Gubernur.
Sementara
titik rawan ketiga kata Erry, adalah saat pelaksanaan kampanye politik. Dalam
proses ini, perlu diatur dengan tujuan meminimalisir dampak negatif, serta
lebih memaksimalkan tujuan kampanye tersebut. Kemudian lanjut pada poin keempat
adalah penetapan pasangan terpilih.
Gubernur
memahami akan selalu ada pihak yang merasa tidak puas terhadap hasil Pilkada.
Namun para penyelenggara harus senantiasa berupaya menjalankan tugas dan
tanggungjawab sebaik mungkin. Karena itu pesta demokrasi ini membutuhkan
dukungan semua pihak, baik pasangan calon, partai politik, keamanan maupun
masyarakat umum.
"Pelaksanaan
Pilgub Sumut 2018 harus kita persiapkan sebaik mungkin, sehingga prosesnya
berjalan baik, serta diterima semua pihak. Kita pun berharap, terpilih pemimpin
Sumatera Utara yang berkualitas dan amanah," katanya.
Ketua
KPU Sumut Mulia Banurea juga menyampaikan komitmen jajarannya hingga tingkat
terbawah untuk menjadikan Pilgub Sumut 2018 lebih baik dan berkualitas dengan
mengedepankan transparansi serta akuntabilitas. Karena itu, untuk semua
kegiatan, disiapkan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk Jum teknisnya.
"Pertama,
kami bekerja profesional, sesuai aturan yang ada. Kedua kami jaga integritas,
menjaga jarak yang sama kepada semua peserta, dan ketiga transparansi,"
sebut Mulia sekaligus menyampaikan bahwa anggaran Pilgub yang ditampung di APBD
Sumut mencapai Rp1,2 triliun dengan jumlah pemilih 10,2 juta orang.
Dalam
peluncuran yang diisi dengan lomba maskot dan jingle Pilgub Sumut 2018
tersebut, Mulia mengatakan pihaknya siap menjalankan amanah sebagai
penyelenggara dengan persiapan diantaranya yakni rekrutmen penyelenggara adhoc
dan anggaran yang telah disepakati sebelumnya.
Dalam
sambutannya, Ketua KPU RI Arief Budiman berharap besarnya anggaran pesta
demokrasi ini, harus diimbangi dengan hasil yang berkualitas, Pertiwi pasi
tinggi dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Namun yang tidak kalah
penting adalah transparansi dan integritas penyelenggara.
"Jadi
(peserta Pilgub dan Parpol) jangan marah kalau kami menolak diajak ngopi.
Apalagi di Medan, banyak warung kopi yang buka 24 jam. Jadi mohon
dimaklumi," sebutnya mengisyaratkan bahwa independensi penyelenggara
menjadi keharusan.
Peluncuran
Pilgub Sumut 2017 itu pun dibuka dengan pemukulan Gordang Sambilan oleh
Gubernur dan tokoh undangan yang hadir. (Humas Provsu)-(Riva).
Post a Comment