Presiden Jokowi Perintah Telusuri Pungli Di Pelabuhan Belawan
Medan.Metro
Sumut
Presiden
Republik Indonesia Joko Widodo meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengusut
kasus dugaan praktik pungutan liar (pungli) di Pelabuhan Belawan. Menyangkut
masih lamanya proses dweling time di Pelabuhan Belawan yang memakan waktu 7-8
hari. Sorotan itu tidak mengurangi proses sterilisasi terhadap barang-barang
yang seyogianya masuk jalur merah. Kamis (15/09/2016).
Ketua
Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo) Sumatera Utara Hendrik H
Sitompul mengatakan namun jangan karena mempermudah proses keluar masuk barang
melalui Pelabuhan Belawan, proses verifikasinya jadi terkesampingkan “Katanya.
Lanjut
Hendrik yang juga merupakan anggota DPRD Kota Medan, Praktik pungli di
Pelabuhan Belawan memang sulit diungkap karena sudah teroganisir. Guna mengungkapnya,
Manajemen Pelindo dapat transparan terkait pungutan yang dibebankan kepada pengguna
jasa di Pelabuhan Belawan,” Pungutan yang ada di Pelabuhan Belawan harus
diinventarisir. Apakah pungutan resmi atau dari luar. Pelindo atau stake holder
harus bisa transparan kepada pemakai jasa di pelabuhan “ Ucapnya.
Menurut
Hendrik, Begitu juga mengenai stempel yang dinyatakan clear harus bisa
dijelaskan. Mindsite pengusaha di pelabuhan adalah bagaimana arus keluar
masuknya lancar di pelabuhan. Ada juga pengusaha yang tidak mau dibayar yang
tidak ada blanko yang tidak jelas “ Ungkapnya.
Hendrik
menjelaskan, Pungli disebabkan ketidaktransparanan stake holder di pelabuhan
mengenai kewajiban-kewajiban pemakai jasa, Di antara asosiasi juga ada pungutan
yang di luar kesepakatan. Sebenarnya resmi dari operator pelabuhan tetapi
dikelola asosiasi. Yang tau resmi atau tidak adalah pihak pelabuhan “ Jelasnya.
Hendrik
menambahkan, Kapolda Sumut harus segera menginventarisir pungutan di pelabuhan.
Mulai masuk kapal hingga proses bongkar muat. Seluruh operator juga harus
jelaskan ke pengguna jasa pelabuhan mengenai biayanya “ Tambahnya.
Sebelumnya,
Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk
mengusut dugaan praktik pungutan liar di Pelabuhan Belawan. Hal itu menyusul
banyaknya laporan kepada Presiden RI karena proses dweling time masih memakan
waktu 7 hingga 8 hari. Padahal, terdapat delapan crane yang tersedia namun
hanya diberdayakan satu unit.(Red).
Post a Comment