Uji Fungsi Alat Komunikasi Tank Leopard Di Saksikan Jenderal Moeldoko
Dr. Moeldoko Panglima TNI Jenderal TNI didampingi Asrenum Panglima TNI
Mayjen TNI Sumedy, Aslog Panglima TNI Marsda TNI Nugroho Prang Sumadi, Askomlek
Panglima TNI Marsda TNI M. Yunus, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi
Thamim, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Kamis
(11/06/2015).
Informasi yang dihimpun Media ini, Fuad Basya Waaspers Panglima TNI
Brigjen TNI Karsiyanto dan Waaster Panglima TNI Brigjen TNI (Mar) Sturman
Panjaitan, menerima paparan dan menyaksikan demonstrasi pengecekan Uji Fungsi
Alat Komunikasi Tank Leopard, di Pusdikkav Padalarang Bandung, Jawa Barat.
Sementara Panglima TNI selain menerima paparan alat komunikasi Tank
Leopard dari Mr. Sendy Olejniczatk juga menyaksikan demonstrasi komunikasi dari
Tank Leopard ke Pusdik Infanteri, demonstrasi komunikasi antar Tank Leopard,
komunikasi Tank Leopard dengan satuan Infanteri dan demonstrasi komunikasi
internal awak Tank Leopard.
Dalam kata sambutannya Panglima TNI mengatakan, kebijakan TNI untuk
membangun interoperability dalam konteks hardware dan software, harus
memperhatikan hal-hal yaitu mempersempit merk radio, karena banyak sekali merk
radio sehingga kita tertarik untuk membelinya, kita terlalu banyak merk radio
sehingga sulit untuk merawatnya. PPRC sudah menggunakan radio Harris, Marinir,
dan harapan saya Kavaleri juga menggunakan radio Harris agar pada saat latihan
gabungan mudah, tidak perlu membeli satu alat lagi untuk mengintegrasikan
karena satu populasi dan ini perlu dipikirkan bersama.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI terinspirasi dari upaya Tentara
Amerika untuk menyederhanakan berbagai Alutsista yang menuju ke satu jenis agar
pemeliharaannya menjadi efisien dan kita menuju kesana, saat ini mulai bagus,
TNI AL menggunakan Bell, TNI AD menggunakan Bell sehingga pemeliharaannya jauh
lebih murah dan mudah karena satu jenis.
Panglima TNI menekankan kepada Komandan Pusat Kavaleri supaya radio
yang canggih ini penuh dengan aksesoris dan fungsi, diharapkan para personel
pengawak dapat menggunakan alat tersebut dengan baik. Data sudah tersedia
supaya dipahami dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya serta dioptimalkan
penggunaanya. Saat ini mulai dipikirkan bagaimana menggunakan software ini
untuk dimainkan dari posko satu dan
ditingkatkan di posko dua bagaimana, dan bisa ditambah lagi dalam penciptaan
situasi yang tiba-tiba sehingga unsur Komando di dalam Tank itu selalu berfikir
bagaimana cara untuk mengatasinya.(Ici).
Post a Comment