Peredaran Narkoba Di Indonesia Sudah Mulai Marak Di Masyarakat
Surabaya.Metro Sumut
Peredaran Narkoba di Indonesia sudah mulai marak di masyarakat. Tidak hanya orang kaya saja yang mengalami masalah obat-obatan terlarang ini. Masyarakat gak mampu juga tidak luput dengan barang haram ini. Bahkan sekarang sudah mulai masuk ke jenjang anak-anak TK hingga SMA. Obat-obatan terlarang ini tidak hanya berupa pil atau serbuk.
"Bahkan barang haram ini sudah mulai di kemas semenarik mungkin mulai dari bentuk permen hingga berupa biskuit sehingga kita hatus berhati-hati dalam membeli atau menerima makanan dari orang lain yang kita kenal hingga orang yang belum kita kenal", Jelas Louren dari BNN Jatim dalam memberikan sosialisasinya.
Dalam kegiatan mulai hari ini Jumat (27/9) BNN Jatim akan mengadakan roadshow di berbagai sekolah-sekolah yang ada di dalam dan luar kota. Di mulai dari MI KH Abu Mansur yang berada di Lidah Wetan Surabaya BNN Jatim mengadakan kegiatan road shownya dia sempat menggandeng Pendongeng Nasional Kak Harris dan Ayis.
"Kita sengaja menggandeng Kak Harris karena saya tahu Kak Harris sangat dekat dengan anak-anak dan animonya pasti luar biasa apalagi kita sosialosasikan dengan cara berbeda dengan sistem mendongeng. Drngan begitu anak-anak sangat tertarik dan akan memperhatikan dongeng yang akan di sampaikan Kak Harris dan Ayis", Jelas Louren menambahkan.
"Dalam cerita ini saya menceritakan ke adik-adik tentang bahayanya narkoba dimana sahabat Dino dan Dani. Dino adalah anak yang kaya raya dan sombong sedangkan Dani adalah anak yang belum beruntung dan baik hati. Suatu ketika Dani tidak membawa uang saku dan dia tidak bisa membeli makanan akhirnya Dino datang mendatangi Dani dan mau memberikan snack. Pada saat itulah Dani sempat terfikir perkataan orang tuanya kalau kita walaupun dari keluarga tidak mampu kita jangan sampai merepotkan orang lain. Ditolaklah pemberian Dino oleh Dani. Keesokan harinya di sekolah ada pemeriksaan ternyata Dino sempat panik dan gemetaran karena dari tas Dino di temukanlah snack dan permen narkoba. Dari situ petugas menanyakan ke Dino ternyata dia mendapatkan barang itu dari orang yang belum mereka kenal di luar sekolah", jelas Kak Harris dalam ceritanya.
Anak-anak sangat antusias sekali mendengarkan dongeng yang di berikan olek Kak Harris dan Ayis. "Bahkan anak- anak sempat menanyakan kembali kapan bisa datang lagi di sini", ungkap Harris menambahkan.
"Saya senang sama Kak Harris dan Ayis dalam bercerita dan saya ingin sekali mengajak teman-teman saya untuk menjauhi narkoba", jelas hakim siswa kelas 5 yang mempunyai cita-cita sebagai tentara.
"Saya senang dan bangga BNN bisa hadir disini untuk memberikan semangat dan hiburan kepada anak-anak", jelas H. Moh Abdul Mughis, S.Ag, M.Pd selaku kepala sekolah di MI KH Abu Mansur.
"Dalam kedepannya mungkin BNN bisa memberikan sosialisasi dan semangat lagi di sekolah kami", Mughis menjelaskan di akhir acara. (Harris/Red).
Peredaran Narkoba di Indonesia sudah mulai marak di masyarakat. Tidak hanya orang kaya saja yang mengalami masalah obat-obatan terlarang ini. Masyarakat gak mampu juga tidak luput dengan barang haram ini. Bahkan sekarang sudah mulai masuk ke jenjang anak-anak TK hingga SMA. Obat-obatan terlarang ini tidak hanya berupa pil atau serbuk.
"Bahkan barang haram ini sudah mulai di kemas semenarik mungkin mulai dari bentuk permen hingga berupa biskuit sehingga kita hatus berhati-hati dalam membeli atau menerima makanan dari orang lain yang kita kenal hingga orang yang belum kita kenal", Jelas Louren dari BNN Jatim dalam memberikan sosialisasinya.
Dalam kegiatan mulai hari ini Jumat (27/9) BNN Jatim akan mengadakan roadshow di berbagai sekolah-sekolah yang ada di dalam dan luar kota. Di mulai dari MI KH Abu Mansur yang berada di Lidah Wetan Surabaya BNN Jatim mengadakan kegiatan road shownya dia sempat menggandeng Pendongeng Nasional Kak Harris dan Ayis.
"Kita sengaja menggandeng Kak Harris karena saya tahu Kak Harris sangat dekat dengan anak-anak dan animonya pasti luar biasa apalagi kita sosialosasikan dengan cara berbeda dengan sistem mendongeng. Drngan begitu anak-anak sangat tertarik dan akan memperhatikan dongeng yang akan di sampaikan Kak Harris dan Ayis", Jelas Louren menambahkan.
"Dalam cerita ini saya menceritakan ke adik-adik tentang bahayanya narkoba dimana sahabat Dino dan Dani. Dino adalah anak yang kaya raya dan sombong sedangkan Dani adalah anak yang belum beruntung dan baik hati. Suatu ketika Dani tidak membawa uang saku dan dia tidak bisa membeli makanan akhirnya Dino datang mendatangi Dani dan mau memberikan snack. Pada saat itulah Dani sempat terfikir perkataan orang tuanya kalau kita walaupun dari keluarga tidak mampu kita jangan sampai merepotkan orang lain. Ditolaklah pemberian Dino oleh Dani. Keesokan harinya di sekolah ada pemeriksaan ternyata Dino sempat panik dan gemetaran karena dari tas Dino di temukanlah snack dan permen narkoba. Dari situ petugas menanyakan ke Dino ternyata dia mendapatkan barang itu dari orang yang belum mereka kenal di luar sekolah", jelas Kak Harris dalam ceritanya.
Anak-anak sangat antusias sekali mendengarkan dongeng yang di berikan olek Kak Harris dan Ayis. "Bahkan anak- anak sempat menanyakan kembali kapan bisa datang lagi di sini", ungkap Harris menambahkan.
"Saya senang sama Kak Harris dan Ayis dalam bercerita dan saya ingin sekali mengajak teman-teman saya untuk menjauhi narkoba", jelas hakim siswa kelas 5 yang mempunyai cita-cita sebagai tentara.
"Saya senang dan bangga BNN bisa hadir disini untuk memberikan semangat dan hiburan kepada anak-anak", jelas H. Moh Abdul Mughis, S.Ag, M.Pd selaku kepala sekolah di MI KH Abu Mansur.
"Dalam kedepannya mungkin BNN bisa memberikan sosialisasi dan semangat lagi di sekolah kami", Mughis menjelaskan di akhir acara. (Harris/Red).
Post a Comment