Wapres JK Resmi Buka Pekan Kerukunan Nasional 2017

Sulut.Metro Sumut
Pekan Kerukunan Nasional Tahun 2017 secara resmi dibuka oleh Wakil Presiden RI, H M Jusuf Kalla, dengan memukul tetengkoren (alat pukul khas Sulawesi Utara), yang didampingi oleh Menkumham RI Yasona Laoly dan Gubernur Sulut Olly Dondokambey. Senin (24/04/2017).

Kegiatan yang digelar di Hotel Peninsula, Manado, Minggu (23/04/2017) itu, dihadiri oleh
ratusan delegasi yang berasal dari seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia, serta beberapa delegasi dari negara sahabat.

JK dalam sambutannya, mengapresiasi kegiatan ini dapat terlaksana di Sulawesi Utara karena menurutnya Sulut merupakan barometer keberagaman dan kerukunan di Indonesia.“Dunia selalu menghargai, di Indonesia bahwa dengan keberagamanannya, dengan semua agama yang ada, dengan bahasa yang begitu banyak, warna kulit yang berbeda-beda, kita tetap bersatu. Jika membandingkan dengan negara lain, kita bersyukur dapat menjalankan kebangsaan kita dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Menurut Wapres JK, tidak ada negara yang maju tanpa perdamaian. “Bagaimana mencapai kerukunan dan kebersamaan ini? Yang pertama, mengutamakan persamaan dan menghormati perbedaan, toleransi pada dasarnya adalah menghormati satu dengan lainnya, menghormati perbedaan-perbedaan, tidak mencampuri urusan orang lain, tidak mencela tapi menghormati perbedaan itu. Itulah akan menjadikan suatu masa depan yang baik bagi bangsa ini,” jelas Wapres JK.

Sebelumnya, Gubernur Sulut dalam sambutannya menegaskan bahwa kerukunan masyarakat di Sulut hingga saat ini berjalan dengan rukun dan damai meskipun dalam kemajemukan suasana yang kondusif dimana ada kesadaran masyarakat untuk selalu hidup berdampingan satu dengan yang lain dalam kerukunan dan perdamaian.“Hal tersebut tak lepas dari kerja nyata dari seluruh stake holder yang terkait seperti TNI-Polri, pemuka agama, tokoh masyarakat yang senantiasa menangkis isu-isu yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan di Sulut,” kata Olly Dondokambey.

Selain itu, menurutnya, masyarakat Sulut juga hidup dalam falsafah Sitou Timou Tumoutou yaitu manusia hidup untuk memanusiakan manusia yang lain, serta pemahaman terhadap 4 pilar yaitu Pancasila, UUD 1945 , NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.“Pekan Kerukunan nasional ini tidak hanya agenda seremonial semata namun sudah menjadi kebutuhan dan memiliki dampak yang sangat baik di berbagai aspek,” tegasnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Forkopimda Sulut diantaranya Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Kapolda Irjen Pol Drs. Bambang Waskito, Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito, Dan Lantamal VIII, Dan Lanudsri, Forkopimda Kabupaten/Kota, anggota DPD RI serta Pejabat TNI Polri.

Pekan Kerukunan Nasional ini juga merupakan rangkaian kegiatan Paskah Nasional yang di gelar di Sulawesi Utara hingga seminggu ke depan.(Humas Polda Sulut).


Tidak ada komentar