PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Berpeluang Ambil Alih Aset Chevron
Jakarta.Metro
Sumut
PT
Pertamina Geothermal Energy (PGE) anak usaha dari PT Pertamina memiliki peluang
paling besar untuk memenangi lelang dua pembangkit listrik tenaga panas bumi
milik Chevron Geothermal Indonesia Ltd dengan total kapasitas terpasang 632
megawatt dibandingkan lima perusahaan lain. Kamis (27/10/2016).
Informasi
yang dihimpun Media ini, Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI)
Surya Dharma di Jakarta, Rabu (26/10/2016) mengatakan PGE memiliki kemampuan
dan rekam jejak yang bagus dalam pengembangan PLTP di Tanah Air di luar Chevron
Geothermal, Selain ditopang kemampuan finansial oleh induk usaha “ Katanya.
Lanjut
Surya, Dari enam perusahaan, PGE memang perusahaan yang paling ideal untuk
mengelola aset panas bumi Chevron. Apalagi PGE merupakan pemilik dari wilayah
kerja panas bumi yang dikelola Chevron saat ini “ Ucapnya.
Menurut
Surya, Pengalaman mengelola dan mengembangkan panas bumi PGE sangat panjang dan
sudah teruji, baik hulu maupun hilir,” Konsistensi PGE dalam mengembangkan
panas bumi yang tidak pernah terhenti dalam keadaan sesulit dan dalam kondisi
krisis apa pun telah terbukti “ Ungkapnya.
Saat
ini ada enam perusahaan yang bersaing mendapatkan dua PLTP yang dikelola
Chevron, yaitu PLTP Salak Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan kapasitas 377 MW
dan PLTP Darajat di perbatasan Kabupaten Bandung dan Garut, Jawa Barat dengan
kapasitas 255 MW.
Selain
PGE, ada lima perusahaan lain yang tertarik mengakuisisi dua aset PLTP Chevron.
Kelima perusahaan tersebut adalah PT PLN (Persero), PT Medco Power, dan PT Star
Energy serta dua perusahaan asal Jepang, yaitu Mitsui dan Marubeni.
Surya
menjelaskan, PGE juga memiliki kemampuan pendanaan yang sangat baik, maupun
melalui pinjaman yang mendapat kepercayaan yang baik dari kreditor. PGE juga
memiliki SDM dan pengembangannya bekersinambungan sebagai sumberdaya yang
mendukung pengembangan panas bumi. Tidak hanya itu, Pertamina melalui PGE juga
sudah memiliki peta jalan" (road map) pengembangan panas bumi yang
tertata. Serta, sebagai BUMN yang dapat diberikan tugas khusus oleh pemerintah
sesuai peraturan yang berlaku,” Jika dibandingkan dengan perusahaan lain yang
tersebut seperti PLN, Star Energy, Medco, Marubeni dan Mitsui, mereka masih
banyak kekurangannya karena tidak selengkap jika dibandingkan PGE “ Jelasnya.
Smentara
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
(EBTKE) Kementerian ESDM Yunus Saefulhak mengatakan pada November 2016 keenam
perusahaan akan mengajukan dokumen penawaran kepada Chevron, termasuk program
kerja dan harga. Setelah itu, proses berikutnya adalah evaluasi,” Kemungkinan
pemenang diumumkan akhir tahun ini atau awal 2017 “ Katanya.
Lanjut
Yunus, Kementerian ESDM hanya melakukan kontrol agar penjualan tersebut tidak
lantas menurunkan produktivitas terhadap kedua asset PLTP Chevron. Dengan
demikian, penjualan listrik ke PLN tetap stabil, baik sebelum maupun sesudah
akuisisi “ Ucapnya.(Sandy).
Post a Comment