Dampak Krisis Deutsche Bank, Indonesia Harus Waspada
Jakarta.Metro
Sumut
Dari
dampak terjadinya krisis raksasa perbankan Eropa, Deutsche Bank, harus
diwaspadai oleh pelaku pasar keuangan di Indonesia, kata pejabat PT Bank Rakyat
Indonesia Persero Tbk.
Informasi
yang dihimpun Media ini, Menurut Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo di
Jakarta, Kamis (27/10/2016), Masalah kemampuan finansial Deutsche Bank untuk
membayar denda bernilai jumbo kepada Departemen Kehakiman AS telah menimbulkan
kekhawatiran adanya risiko terhadap perbankan dan pasar keuangan dunia “
Ungkapnya.
Lanjut
Haru, Pemerintah Jerman juga telah menyatakan tidak akan melakukan upaya
penyelamatan (bailout) terhadap Deutsche Bank,” Kabar dari Deutsche Bank harus
kita waspadai, karena pengaruhnya banyak atau sedikit pasti sampai ke kita
(Indonesia) “ Ucapnya.
Dana
Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) pada Juni lalu juga
telah mengelompokkan Deutsche Bank sebagai bank berisiko di dunia dan
berkontribusi terhadap risiko sistemik di sistem keuangan global.
Menurut
Deputi Dewan Komisioner Pengawasan Bank II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Budi
Darmanto, risiko dari krisis Deutsche Bank terhadap Indonesia, perlu dilihat
dari seberapa besar transaksi perbankan Indonesia dengan bank perkreditan
terbesar di Jerman tersebut. Begitu juga dengan seberapa besar hubungan
Deutsche Bank dengan kegiatan ekonomi di Indonesia,” Kalau kecil, saya kira sedikit
pengaruhnya “ Katanya.
Di
kesempatan yang sama, Ekonom, Aviliani, menilai krisis di Deutsche Bank tidak
akan memberikan dampak langsung ke Indonesia. Namun, regulator industri
keuangan harus meyakinkan tentang hal tersebut kepada pasar. Sehingga aliran
dana asing dan investasi tetap mengalir dan tidak terhambat sentimen negatif
dari krisis Deutsche Bank.
Deutsche
Bank tersangkut gugatan denda sebesar 14 miliar dolar AS atau sekitar Rp 181,6
triliun oleh pengadilan federal Amerika Serikat (AS), Denda tersebut menyusul
putusan otoritas di AS yang menyatakan Deutsche Bank bersalah dalam menjual
kredit perumahan murah (subprime mortgage), yang menjadi biang keladi krisis
pasar keuangan di AS pada 2008. (Sandy).
Post a Comment