Satreskrim Polres Cirebon Kota Berhasil Tangkap Komplotan Pencurian Sepeda Motor Asal Lampung
Cirebon.Metro
Sumut
Satreskrim
Polres Cirebon Kota berhasil menangkap 10 anggota komplotan pencuri sepeda
motor asal Lampung, Penangkapan itu merupakan buntut dari penyelidikan kasus
pencurian sepeda motor dan penembakan di Islamic Center Tuparev. Rabu
(31/08/2016).
Informasi
yang dihimpun Media ini, Setelah melakukan pemeriksaan terhadap para pencuri
itu, polisi mengungkap fakta yang mencengangkan. Ternyata mereka sudah
menggondol lebih dari 500 sepeda motor hanya dalam rentang waktu Mei hingga
pertengahan Agustus 2016 alias tiga setengah bulan saja.
Wilayah
kerja mereka memang tidak terbatas di Kota/Kabupaten Cirebon. Mereka
berpindah-pindah tempat, bahkan hingga ke Purwokerto, Jawa Tengah. Ketika
ditangkap pun komplotan ini sedang mempersiapkan operasi di wilayah
Pangandaran, Jawa Barat.
Sementara
dari catatan polisi, Setiap hari kelompok ini membagi tugas untuk turun ke
wilayah sasaran. Mereka bekerja dengan rapi, terorganisir dengan baik. Ada yang
bertugas jadi pemetik di lapangan (eksekutor), ada yang bertugas jadi joki atau
pembawa kendaraan hasil curian. Untuk eksekutor selalu dibekali senjata api
(senpi) yang bisa digunakan saat situasi darurat atau ketahuan warga.
Kapolres
Cirebon Kota AKBP Indra Jafar saat gelar perkara di Aula Mapolres Cirebon Kota,
Senin (29/08) mengatakan joki ini ada di beberapa titik. Jika eksekutor
berhasil mengeksekusi kendaraan, kemudian diserahkan ke joki untuk kemudian
membawanya ke tempat transit atau langsung ke penadahnya “ Katanya.
Lanjut
Kapolres, Dalam satu hari beraksi kawanan ini bisa mencuri delapan sampai
sepuluh unit sepeda motor berbagai jenis. Jika sedang sepi, sedikitnya
menggondol empat sepeda motor per hari,” Mereka memang sudah spesialis.
Perlengkapannya saja banyak. Dari mulai kunci master magnetik, kunci leter T,
kunci L, semuanya ada “ Ucapnya.
Kapolres
menjelaskan, Para pelaku menarget sepeda motor matic jenis Honda Beat atau
sepeda motor besar seperti Yamaha Vixion, CBR, dan Ninja. Alasannya pun simple,
motor-motor itu paling laku dan cepat dijual di pasaran. “Selain itu harganya
cukup stabil. Untuk jenis matic dihargai Rp 1,5 juta sampai Rp 1,8 juta dan
untuk motor besar dihargai Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta per unit “ Jelasnya.
Menurut
Kapolres. Dari pengembangan kasus ini, Polisi berhasil meringkus seorang
penadah berinisial SR. Basis operasi penadah ini adalah wilayah Krangkeng,
Indramayu, Jawa Barat. Dari tangan SR, polisi mengamankan lima sepeda motor
berbagai jenis “ Ungkapnya.
Kapolres
menambahkan, Diduga kuat SR inilah penyandang dana kawanan tersebut. “SR ini
diduga yang memfasilitasi dan menerima hasil kejahatannya, dari mulai modal,
menyiapkan kunci leter T, bahkan sepeda motor untuk beraksi juga didapat dari
SR. Alasan mereka beraksi di wilayah Cirebon adalah karena dekat dengan
penadahnya. Barang dapat langsung dilempar dan jadi uang “ Tambahnya.(Ded).
Post a Comment