Kiai Hasyim Dan Sultan Brunei Sepakati Rijalullah, Tanggulangi Kabut Asap
Jakarta.Metro Sumut
Terkait kabut asap yang
melanda Indonesia, Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic
Scholars (ICIS) KH Hasyim Muzadi
melakukan pertemuan khusus dengan Sultan Brunei Jenderal Haji Sir Hassanal
Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah di Istana Nurul Iman Brunei Darussalam. Jumat
(30/10/2015).
Informasi yang dihimpun
Media ini, Tokoh muda Nahdlatul Ulama KH Misbahus Salam mengatakan Sekjen ICIS
yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu diterima sebagai tamu
kehormatan oleh Sultan Bolkiah yang juga memiliki jabatan Perdana Menteri,
Panglima, dan Menteri Keuangan Brunei," Pada kesempatan itu Kiai Hasyim
meminta perkenan Sultan Brunei untuk hadir dan menjadi keynote speaker pada
konferensi ICIS ke-4 yang akan diselenggarakan di Universitas Islam Negeri
(UIN) Malang pada 23-24 November 2015 " Kata KH Misbah yang menyertai
kunjungan KH Hasyim ke Brunei.
Sultan Brunei
mengapresiasi kedatangan KH Hasyim yang didampingi Dubes RI untuk Brunei Nurul
Qomar serta berjanji akan memberikan jawaban resmi pada pembukaan konferensi
ICIS tanggal 23 November 2015.
Dalam perbincangan
dengan Sultan Hassanal Bolkiah, Kiai Hasyim juga menjelaskan tentang kondisi
kaum ahlussunah wal jamaah (Aswaja) di dunia internasional. Sultan Brunei
sangat mengapresiasi Indonesia sebagai negara yang mayoritas Muslim terus
menjaga ajaran Sunni terutama mazhab Syafii.
Sekjen ICIS dan Sultan
Brunei pada kesempatan itu juga sempat membicarakan musibah asap yang menimpa
Indonesia. Keduanya sepakat bahwa upaya penanggulangan asap jangan hanya
mengandalkan teknologi lahir dan mengerahkan tenaga yang menghabiskan biaya
besar," Sangat penting ada rijalullah atau tokoh agama yang dimintai
pertolongan khusus dengan shalat istisqa atau istighotsah pada sang pembuat
hujan, yakni Allah SWT, karena asap itu hanya bisa diatasi dengan segera bila
ada hujan “ Ucap KH Misbah mengutip Kiai Hasyim dalam perbincangan dengan
Sultan Brunei.
Kiai Hasyim dan
rombongan selanjutnya diterima Mufti Kerajaan Brunei Darussalam Pehin Datu Seri
Maharaja Dato Paduka Seri Setia Dr Ustaz Haji Awang Abdul Aziz bin Juned. Dalam
perbincangan, kedua tokoh agama itu juga membahas tentang eksistensi Sunni di
dunia internasional.
Mufti Brunei pada kesempatan
itu mengemukakan, kiblat Aswaja saat ini tidak bisa diharapkan dari
negara-negara Timur Tengah yang kini kondisinya memprihatinkan, termasuk
Al-Azhar di Mesir juga kewalahan. Dunia kemudian berharap kepada Indonesia
sebagai negara yang mayoritas Islam berpaham Sunni.
Menanggapi pernyataan
Mufti Brunei itu Kiai Hasyim menyatakan, Indonesia saat ini sedang digempur
oleh aliran-aliran Islam diluar paham Sunni dan segenap kalangan Nahdlatul
Ulama akan terus berupaya menjaga ajaran Aswaja.(Sandy).
Post a Comment