Wabup Karo Hadiri Sosialisasi Anti Narkoba Dan Kenakalan Remaja
Karo.Metro
Sumut
Maraknya
narkotika dan obat-obatan terlarang, telah banyak mempengaruhi mental dan
pendidikan bagi para pelajar saat ini. Bahkan telah menyentuh lingkaran yang
semakin dekat dengan kita semua. Teman dan saudara kita mulai terjerat narkoba
yang dapat mematikan. Sehingga kita patut memerangi kesia-siaan diakibatkan
narkoba.
“Narkoba
bukanlah istilah baru bagi kita sekalian,
bahkan resiko penyalahgunaan narkoba juga sudah kita ketahui
bersama, namun sampai saat ini negara
kita masih saja menjadi pangsa pasar narkoba terbesar dan masuk posisi darurat
narkoba," ujar Wabup mengawali kata sambutannya padxa kegiatan sosialisasi
Anti Narkoba dan Kenakalan Remaja di Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Rabu
(04/10).
Dia
sangat berharap, kiranya dengan adanya sosialisasi ini dapat membawa kebaikan
bagi Desa Sukanalu terlebih bagi para pelajar dan generasi muda. Agar mampu
mengerti tentang bahaya narkoba dan terhindar dari penyalahgunaan narkoba yang
sangat merugikan diri sendiri, keluarga dan bangsa.“Mari kita belajar mengenali
ciri-ciri pengguna narkoba supaya lebih waspada. Sebisanya, dalam keluarga kita
jangan terkena atau menjadi korban narkoba. Para guru, seluruh lapisan
masyarakat dan khususnya para orang tua dapat mencegah secara dini anak-anak
kita dari narkoba,” harapnya.
Sementara,
Kepala BNNK Karo AKBP Heppi Karo-Karo memaparkan materi berkaitan dengan bahaya
penyalahgunaan Narkoba, Hukum bagi pengguna dan
pengedar serta kenakalan remaja dan integritas bangsa. Bagitu juga
bagaimana peran lembaga kemasyarakatan desa, pemuda/Karang Taruna untuk
mencegahnya.“Penyebab penyalahgunaan narkoba diantaranya, kegagalan yang
dialami dalam kehidupan seperti broken home. Pergaulan bebas dan lingkungan
yang kurang tepat, kurangnya siraman agama dan ingin coba-coba. Nah, bagaimana
upaya mencegah dan penanggulangannya? Itu yang harus kita pelajari,” ujarnya.
Yang
pertama, paparnya lagi, menjaga diri sendiri, pendekatan pada siswa di sekolah
bagi guru, latihan peningkatan percaya diri, memberi kegiatan yang cocok pada
kehidupan remaja dan saling memberi dukungan dan kasih sayang. Amat terlebih
mendekatkan diri kepada Tuhan dan lain sebagainya yang dianggap kegiatan
positif lainnya.“Kasus yang sering muncul saat ini yakni anak menjual narkoba,
anak menjadi sasaran sindikat narkoba. Selain itu, modus penyalahgunaan narkoba
dikalangan remaja dan orangtua adanya istilah
“Paket Hemat”. Artinya, anak remaja itu membayar dengan harga terjangkau
untuk sekali menghisap narkoba. Bahkan, yang lebih memprihatinkan, narkoba
sudah masuk dalam ranah Taman Kanak Kanak dalam bentuk permen,” ujar Heppi.
Yang
mana ancaman yang dihadapi anak-anak saat ini juga beragam, mulai dari stigma,
regenerasi pasar. Bandar mulai menyasar pelajar SD dan SMP karena adanya celah
seperti bujuk rayu dan tawaran mendapatkan uang," jelasnya.
Karena
itu, untuk memerangi dan melakukan perlindungan anak, Dia menghimbau perlu
dilakukan pencegahan dan tidak hanya sekedar pemberantasan saja.“Selalu
waspada, karena banyak modus-modus pengedar narkoba. Jika ada remaja yang sudah
menjadi pecandu, harus diberi pengertian sedikit demi sedikit, dan tidak
dijauhi atau di acuhkan di masyarakat. Melaporkan ke pihak yang berwajib jika
mengetahui adanya pengedar/bandar narkoba. Memberikan program, terapi dan
rehabilitasi dan menyediakan sarana konseling untuk para pemakai dan pengedar
narkoba," ujarnya mengakhiri.
Kegiatan
ini digelar oleh Pemerintahan Desa Sukanalu melalui kegiatan pemberdayaan
masyarakat yang diikuti Perangkat Desa, BPD, Tokoh Masyarakat, PKK, Karang Taruna dan para pelajar SMP dan SMA
Desa Sukanalu yang dihadiri Sekcam Barusjahe Daut Sembiring, Babinsa Desa
Sukanalu Sertu Petrus Barus, Kepala Desa Sukanalu Pasti Tarigan.(Marko
Sembiring).
Post a Comment