Mendagri Buka Rakor Gubernur Se Wilayah Sumatera Di Provinsi Jambi
Medan.Metro
Sumut
Rapat
koordinasi (rakor) gubernur se Sumatera dengan tema Peningkatan Peran Swasta
dalam Pembangunan Regional Sumatera Dalam Rangka Peningkatan Kontribusi
terhadap Ekonomi Nasional tersebut dibuka oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
Republik Indonesia, Tjahjo Kumolo, yang ditandai dengan pemukulan gong oleh
mendagri. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia,
Dr.Ir.M.Basuki Hadimuljono,M.Sc perwakilan dari Kemententeri BUMN, dan
perwakilan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.
Perwakilan Gubernur se wilayah Sumatera.
Wakil
Gubernur (Wagub) Jambi, Dr.Drs.H.Fachrori Umar,M.Hum, Forum Komunikasi Pimpinan
Daerah (Forkopimda) Provinsi Jambi, para bupati dan walikota se Provinsi Jambi,
para rektor perguruan tinggi se Sumatera, serta para undangan lainnnya.
Mendagri dalam sambutannya mengatakan, rapat koordinasi yang digelar tersebut
bertujuan untuk memastikan adanya konektivitas antar daerah.
"Mudah-mudahan
pada forum hari ini akan menghasilkan kesepakatan satu sinergi dan satu
konektivitas untuk pembangunan," kata Mendagri.
Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia, Tjahjo Kumolo mengharapkan adanya peran yang
sangat aktif dari seluruh Pemerintah Daerah dalam mendukung percepatan
pambangunan, termasuk dalam pembebasan lahan untuk pembangunan infrastrukur.
“Musrenbang
se provinsi di Sumatera disinkronkan dengan Musrenbang se Sumatera,” ujar
Mendagri. Mendagri mengungkapkan, ntuk Tahun Anggaran 2018, pembangunan di
Sumatera juga harus fokus pada pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran,
dan mengurangi ketimpangan antar wilayah.
“Setiap
kecamatan harus ada Puskesmasnya, ada dokter, ada perawat, ada obatnya.
Pengelolaan anggaran tidak parsial, harus terintegrasi antara Pusat dan
Daerah,” tegas Mendagri. Dalam meningkatkan tata kelola pemerintahan, Mendagri
mengemukakan para gubernur untuk meningkatkan penerapan e-plannging dan
e-budgeting, e-Samsat, dan harus menata perizinan yang berbasis IT Selanjutnya,
Mendagri mengingatkan penguatan fungsi APIP (Aparatur Pengawas Intern
Pemerintah) supaya benar-benar berkontribusi terhadap pemerintahan yang baik.
Gubernur
Jambi, H.Zumi Zola,S.TP,MA berharap agar rapat koordinasi gubernur se Sumatera
mendorong percepatan pembangunan di wilayah Sumatera, untuk meningkatkan
perekonomian dan daya saing daerah, yang selanjutnya akan turut meningkatkan
perekonomian nasional Indonesia.
Zola
mengatakan, percepatan pembangunan di wilayah Sumatera khususnya pembangunan
infrastruktur merupakan hal yang mendesak untuk dilaksanakan, mengingat wilayah
Sumatera merupakan pusat kegiatan ekonomi terbesar kedua setelah Pulau Jawa,
artinya, jika infrastruktur dasar wilayah Sumatera telah tersedia dengan baik,
maka secara bertahap, investasi yang selama ini hanya terpusat di wilayah Jawa,
sebagian akan bergeser ke wilayah Sumatera. Pada sisi lain, ketimpangan
pembangunan antara Jawa dan luar Jawa, akan menurun.
Zola
menjelaskan, sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), wilayah Pulau Sumatera telah ditetapkan di dalam Rencana Pembangunan
Jangka menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2014-2019 sebagai “Wilayah Sumatera
adalah salah satu pintu gerbang Indonesia dalam perdagangan internasional dan
lumbung energi nasional,” diarahkan untuk pengembangan hilirisasi komoditas
batubara, serta industri berbasis komoditas kelapa sawit, karet, timah,
bauksit, dan kaolin.
Dari
sisi letak geografis, lanjut Zola, Sumatera sangat strategis, di bagian Pantai
Timur Sumatera dilewati oleh Sea Lane of Communication (SLoC) dan di Pantai
Barat Sumatera yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia menjadi ujung
tombak pembangunan maritim, terutama setelah dilaksanakannnya Indian Ocean Rim
Association (IORA) di Padang beberapa bulan yang lalu dengan tema
”Strengthening Maritime Cooperation in a Peaceful and Stable indioan Ocean.”
“Berbicara
tentang kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) Sumatera terhadap PDB Nasional,
Pulau Sumatera harus diperhitungkan secara nasional, mengingat Pulau Sumatera
merupakan pulau kedua terbesar setelah Pulau Jawa, yang pada tahun 2016
memberikan kontribusi 22,03 persen, dan pada tahun 2019 ditargetkan dalam RPJMN
2014 – 2019 berkontribusi 24,6% terhadap PDB Nasional,” ujar Zola.
Zola
mengungkapkan, pencapaian target PDB tersebut tidaklah mudah, jika melihat
angka pertumbugan ekonomi Sumatera pada tahun 2016 sebesar 4,29% jauh dari yang
ditargetkan dalam RPJMN 6,2%, pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Sumatera
ditargetkan 7,9%. Zola mengatakan, kerjasama antara daerah se Sumatera
diharapkan turut membantu mencapai target tersebut.
Peningkatan
Peran Swasta lanjutnya dalam Pembangunan
Regional Sumatera, dalam Kerangka Peningkatan Kontribusi terhadap ekonomi
Indonesia dengan pertimbangan dunia usaha mempunyai peran utama dan penting
dalam pembangunan ekonomi, terutama dalam peningkatan investasi dan penciptaan
lapangan kerja dan percepatan inovasi teknologi. "Guna memperkuat
kebijakan nasional, kami mengangkat tema “peningkatan Peran Swasta dalam
Pembangunan Regional Sumatera dalam kerangka Peningkatan Kontribusi terhadap
ekonomi Indonesia” pada Rapat Koordinasi Gubernur se Wilayah Sumatera Tahun
2017,” tambah Zola.
Selanjutnya,
Zola memberikan piagam CSR Award (Penghargaan TanggungJawab Sosial Perusahaan)
kepada 22 perusahaan di Provinsi Jambi. Setelah itu, dilakukan penandatanganan
Nota Kesepakatan tentang kerjasama antar provinsi se Sumatera oleh para
gubernur se Sumatera disaksikan oleh Mendagri dan Menteri PU.
Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PR), Dr.Ir.M. Basuki Hadimuljono, M.Sc
mengemukakan, tantangan pembangunan nasional adalah daya saing. “Apa yang kita
lakukan saat ini, apa yang kita bangun bukan untuk mewah, tetapi untuk mengejer
ketertinggalan kita,” ujar Menteri PUPR.
Basuki
mengatakan, dengan gencarnya pembangunan infrastruktur akhir-akhir ini dan
dengan berbagai upaya pembangunan lainnya,peringkat daya saing Indonesia meningkat
menjadi peringkat ke-52 dari sebelumnya peringkat 62. “Daya saing infrastruktur
sangat mendukung untuk menggerakkan ekonomi serta mengurangi disparitas antar
wilayah,” jelas Menteri PU PR ini.
Di
Sumatera, kata Basuki, Kementeria PUPR mendukung 17 kawasan industri dengan
pembangunan jalan, air minum, perumahan. “Selain itu,mendukung pembangunan
kawasan pariwisata strategis nasional,” tambah Basuki.
Gubernur
Sumut yang diwakili Plt Sekdaprovsu Ir Ibnu S Hutomo mengatakan bahwa pemprovsu
dalam mendukung konektifitas wilayah Sumatera saat ini sedang melaksanakan
pengembangan pembangunan jalan tol agar konektifitas dari provinsi Aceh hingga
Lampung dapat terhubung. "Diharapkan dengan adanya konektifitas wilayah
Sumatera akan meningkatkan perekonomian Sumatera dan Indonesia," ujar
Ibnu.
Selain
itu juga pengembangan pelabuhan seperti Kuala Tanjung dan juga kawasan ekonomi
khusus (KEK) Sei Mangke. Diharapkan dengan sinergitas konektifitas di wilayah
Sumatera dapat bekerjasama mengembangkan potensi masing-masing daerah, wilayah
Sumatera dan juga untuk Indonesia. "Melalui forum gubernur se wilayah
Sumatera ini akan dapat mengembangkan potensi potensi yang ada di wilayah
Sumatera," Tambah Ibnu usai mengikuti Rakor Gubernur se Wilayah Sumatera yang
didampingi beberapa kepala SKPD Pemprovsu.
Pada
kesempatan tersebut, selain pemberian cinderamata dari Gubernur Jambi kepada
Mendagri dan Menteri PUPR, Wakil Gubernur Jambi juga memberikan cinderamata
kepada para gubernur atau yang mewakili se Sumatera, serta menyerahkan pataka
kepada tuan rumah Rakotr Gubernur se Sumatera Tahun 2018, yang diterima oleh
Wakil Gubernur Sumatera Barat.(Humas Provsu)-(Riva)
Post a Comment