Jakarta.Metro
Sumut
PT
Bank Syariah Mandiri (BSM) berencana mengucurkan pembiayaan ke beberapa proyek
infrastruktur yang digarap oleh entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan PT
PLN (Persero) dengan total nilai proyek mencapai Rp 5 triliun.
Direktur
Wholesale Banking Kusman Yandi mengatakan, proyek pertama yang mungkin segera
terealisasi yakni pengembangan wilayah pelabuhan Kuala Tanjung milik PT Pelindo
I.
Sementara
proyek lainnya yang sudah masuk dalam pipeline tahun ini yakni pembiayaan
proyek infrastruktur yang digarap oleh dua perusahan BUMN karya dengan total nilai
mencapai Rp2 triliun
“Selanjutnya
adalah pembiayaan sindikasi syariah ke PLN dengan enam bank yang akan masuk ke
sana, kita berikan penawaran kepada PLN sebesar Rp3 triliun,” ujar Yandi, Rabu
(1/3).
Ia
mengatakan pembiayaan infrastruktur tahun ini memang menjadi salah satu fokus
pengembangan bisnis BSM, selain itu, BSM juga berkomitmen untuk mewujudkan
sinergi di antara anak perusahaan BUMN.
Untuk
mendanani proyek infrastruktur, BSM akan mengandalkan likuiditas yang berasal
dari simpanan dana haji yang memiliki tenor panjang hingga 10 tahun. Karakter
pendanaan ini dinilai cocok dengan karakter proyek infrastruktur yang memang
memberikan imbal hasil dalam jangka panjang.
Pertumbuhan
Dana Pihak Ketiga (DPK) BSM tahun lalu tercatat sebesar 12,62 persen secara
tahunan dari Rp62,1 triliun per Desember 2015 menjadi Rp69,9 triliun per
Desember 2016.
Sekitar
49,58 persen atau sebesar Rp34,7 triliun dari total DPK merupakan dana murah
seperti giro dan tabungan. Adapun sepanjang tahun 2016 perseroan telah berhasil
mengelola dana haji sebesar Rp 3,68 triliun.
“Kami
juga dalam tahun ini juga berencana menerbitkan obligasi syariah (sukuk), ini
akan mendukung pembiayaan infrastruktur kami ke depannya,” jelas Yandi.
Sampai
akhir tahun 2016 lalu,tercatat penyaluran pembiayaan BSM tumbuh 8,8 persen
secara tahunan atau meningkat Rp4,5 triliun dari Rp51,1 triliun per posisi
Desember 2015 menjadi Rp55,6 triliun per Desember 2016. Adapun portofolio
pembiayaan wholesale Banking sebesar Rp24,79 triliun. (gir/gencnn)
Sumber:
umatuna.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar