Bekiun.Metro Sumut
Perlkuan santun dalam
meneruskan jejak mistis dikawasan Simpang Gudang terus dilakoni, Tidak cukup
hanya menemukan sosok lelelmbut penunggu kawasan juga raja kerajaan jin dilokasi
ratusan tahun terbiarkan begitu saja. Sabtu (01/08/2015).
Informasi yang dihimpun
Media ini, Penelusuran dalam menemukan pintu gerbang istana terus
diburu, setelah
menemukan onggokan tanah mencurigakan yang diberikan sang penunggu pintu pada
malam sebelumnya.
Benda unik terbuat dari
emas, digandrungi beberapa mainan produk zaman baheulak masih tergeletak diatas
onggokan setumpuk tanah menggunung, hasil pergerakan kesana dan kemari malam
sebelumnya. Sang penunggu pintu gerbang istanapun menampakkan wujud aslinya,
dihimpit dua pengawal penjaga pintu istana dengan penampakkan pria bersorban
serba hitam tidak menyurutkan niat dalam menembus alam sebelah kita yang semakin
dekat menemukannya.
Master Key (Kunci utama)
sudah ditemukan dengan melakoni ritual sederhana penuh warna keagamaan. Kyai
Mansyur tetap bersemangat meneruskannya, menemukan tanda tepatnya lorong panjang,
adanya kehidupan para lelembut mendiami lorong masih tetap menjadi misteri
jejak mistis yang dikerjakannya. Pintu gerbang menuju beberapa lorong-lorong
mengarah kepinggiran sungai memperlihatkan tanda baru soal itu. "
Dilanjutkan menapak jejak perlahan, soalnya tanda-tanda kearah muncung goa sudah
diketahui, sementara kuncinya juga sudah terlihat. Hanya tinggal menunggu
aba-aba dari sang penjaga gerbang istana. Ya pria bersorban serba hitam masih
ditunggu " Ujarnya sembari melakukan ritual khusus menghadirkan sosok
penunggu muncung goa.
Prosesi ritual yang
dilakukan, tak banyak menghadirkan persyaratan dunia malam itu, lagi hadirnya
minyak khusus yang sengaja dihadiahkan buat bangsa mereka, amatlah menarik
perhatian malamn itu.
Tidak perlu menghitung
waktu lama, Dalam hitungan detik saja, minyak yang sengaja
digenggam Kyai Mansyur
baru saja diletakkannya tiba-tiba menghilang raib dibawa atau diambil sang
makhluk penunggu kawasan pintu muncung goa. " Ya. sudahlah mereka ternyata
menyambut dengan caranya sendiri.Mengambil minyak yang disediakan itu serasa
cocok menjawab niat dalam menemukan muncung goa yang dicari" gumam Kyai
Mansyur menyahuti
kondisi malam itu.
Menunggu beberapa lamanya, usai
disambarnya minyak khusus yang disedian hanya buat bangsa mereka. Kyai Mansyur
tersontak kaget bukan kepalang, sementara sahabat lainnya masih berada persis dibelakang
posisi Kyai Mansyur malam itu. " Mundur selangkah, hal menarik akan
terjadi malam ini ?" sambung Kyai menunjukkan kejadian aneh lainnya. "
Lihat disebelah kanan masing-masing, muncul dua tokoh lelembut, pengawal
sekaligus pendamping pria bersorban serba hitam menampakkan wujud aslinya.
" Bukti kekuasaan Tuhan yang tak terbatas, jika cara serta
memperlakukannya dengan santun lagi beradab " SambungKyai membeberkannya.
Kemunculan dua sosok
pengawal pintu gerbang istana disambut hangat. Pengawal menggunakan ciri khasnya
lelembut, meski tergambar hanya penampakkan sorban serta jubah serba hitam.
Tampak tak memijakkan kakinya ke bumi, berdiri diatas awang-awang, hal baru
ditemukan malam itu. Perasaan takut bercampur penasaran tinggi karenanya. Kyai
Mansyur
masih duduk terpaku
membacakan terapan ilmu yang dibawanya.
Tidak diketahui hal apa
saja yang dilantunkannya, suara geremeng terus menerus terdengar tiada
hentinya. Qalam Illahi tak putus dibacakannya, mengundang perhatian lelembut
hadir serentak. Aneka warna kedatangan lelembut dilokasi bermunculan smakin
banyak. " Harus melakukan hal ini, jangan terjebak nanti pada tipuan pintu
gerbang yang dimaksudkan,bisa saja ditunjukkannya
malah pintu yang lain lagi" jelas Kyai menyiasati soal itu. " Harus
jujur memaparkan maksud serta tujuan manusia dalam menakar jejak mistis semua
makhluk berdiam dilokasi, yakin dan teliti amenemukan bangsa mereka yang sudah
berada beratustahun lamanya. "
Perhatikan ...!!!" Semua lelembut yang muncul dan hadir menampakkan
keasliannya masing-masing. Hal baik ditunjukkannya menjawab permintaan manusia
dalam memenuhi niat menemukan muncung goa " dijelaskannya perlahan dan
penuh sabar.
Pasca kemunculan
lelembut penunggu muncung istana, gerakan perlahan mendatangi onggokan master
key sengaja diletakkan diatas dasar tanah pada malam sebelumnya. Merenggutnya dengan
tenang, membawanya serta menunjukkan pada sosok lelembut yang telah hadir malam
itu. " Bukan berniat serakah juga tamak, bermaksud menapaki jejak mistis
dikehidupan bangsamu
sahabat ? Terimalah maksud serta niat
manusia soal ini" ujar Kyai Mansyur singkat menghadap semua lelembut.
Suasana malam bisu, tak
satupun suara binatang malam terdengar, binatang pemangsa lainnya tak hadir
dilokasi. Warna putih bak kilat menyambar dibelakang posisi kami, menorehnya
kebelakang dengan serentak. Peristiwa menakjubkan kembali ditemukan. Pentolan
penguasa kawasan, raja kerajaan jin muncul dengan gaya khasnya. Dibalut warna
warni mendampingi kemunculannya. Gerakan berputar-putar yang dibiarkan
hingga suasana hening
dan sepi rasanya. Aneka macam warna warni bergerak perlahan seakan menunjukkan
muncung goa yang dimaksudkan sebelumnya. Barisan lelembut mundur teratur secara
bergantian, pamandangan aneh baru ditemukan dalam menakar jejak mistis dilokasi
Markas pertempuran smakin menganga nyata. " Itu.., disana..., muncung goa
yang dicari telah ditunjukkannya sendiri oleh raja kerajaan jin.
Jibur telah
menunjukkannya sendiri" terang Kyai
bergegas mendatangi jatuhnya warna warni diatas lokasi diberikannya. "Alhamdulillah
..., Subhanallah..., menemukan pintu gerbang yangdicari, mereka sendiri
telah menunjukkannya. Menggunakan alat penerangan seadanya, pintu gerbang
istana menuju lorong panjang menakutkan sudah ditemukan. " Jangan bergerak
banyak dulu, dimuncung goa masih banyak tipuan yang sengaja dihadirkan dalam
menutup pandangan mata manusia.
" Nah.., kan betul adanya...?" Tanah lembut ditutupi munculnya
gundukan tanah, disebelahnya muluit goa tersusun indah, meski terbuat dari tanah,
aneka ukiran khas berada dibibir muncung goa yang dicari. " Jangan sampai
terperosok kedalamnya ?!" diingatkannya sembari menelusuri muncung goa
yang melahirkan aroma khas makhluk didalamnya. Aroma menusuk hidung malam itu,
aroma jarang ditemukan didunianya manusia, serasa lembut jauh menghadirkan
kenangan masa lalu.
Tidak dapat ditembus
dengan alat penerangana berupa senter yang dibawa. Berada dimulut goa mendapati keunikan diperlihatkan pada bangsa manusia.
Menembus pintu setelah menemukan muncung goa, lorong panjang didalamnya,
dinding sebelah kanan dan kirinya malah menunjukkan hiasan warna putih bersih,
tanda diberlangsungkannya kehidupan didalam lorong masih tergambar kuat. Selain
lorong yang bersih, bekas atau tapak-tapak kaki seakan tak berhenti lalu lalang
mengitari muncung goa yang baru saja ditemukan malam itu.
Rasa syukur tak begitu
lama langsung saja ditujukan Kyai Mansyur pasa semua lelembut juga Jibur, sang
raja kerajaan jin penguasa kawasan lorong dan lokasi lainnya. " Alhamdulillah,
kufadhilahkan pada bangsamu, tujuh ayat berulang-ulang dalam menemukan diri
Tuhan-Mu.
Terima kasih Jibur atas
diberitahukkannya pada kami manusia seluk beluk kehidupan dilorong sempit namun
panjang dilokasi sengaja dicari" ungkapan syukur yang ditujukan pada
bangsa Jin dilokasi. Kyai Mansyur tak hanya memfadhilahkan surah pembuka dalam
al-Qur'an.
Kembali kelokasi semula,
menggerakkan beberapa gerakan aneh namun tak harus
merubah posisi duduknya,
diatas sajadah yang terbentang sebelumnya. Gerakan berulang-ulang, tanda rasa
syukur pada lelembut pasti dilakukannya. Namun gerakan liak - liuk kedua
tangannya, tanpa menggunakan kaki-kakinya juga terjadi, duduk bersila, sesekali
mengubah arah dengan beri'tirosh atau duduk diantara dua sujud, Kyai Mansyur
tetap melakukannya dengan penuh penghambaan. " Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Allahu Akbar, sebutan pujian pada Tuhan mengakhiri gerakan penuh syukur itu.
ditutupnya dengan melakukan sujud syukur dalam menemukan pintu gerbang istana
kerajaan jin bersama lorong panjang menuju kawasan tepian sungai di lokasi
pertempuran masih terus dilanjutkan. (Bes)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar