Pemasaran Jajan UP2k Masih Terkendala
Masyarakat Medan Marelan kaya akan potensi produksi kerajinan
makanan kering maupun basah (Kuliner) namun akibat belum adanya fasilitas
kemudahan izin baik dari Disperindag maupun BPOM dan lebel halal dari MUI yang
diberikan Pemerintah membuat hasil kerajinan makanan di masyarakat masih
mengandalkan pemasaran di sejumlah warung dan pasar tradisional bahkan
mengandalkan pesanan orang," Benar bang, saat ini produk dari kegiatan
kelompok kerja Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) berupa makanan
ringan dan makanan kering tersebut masih mengandalkan pemasaran di sejumlah
warung dan pasar tradisional dengan harga yang bervariasi sesuai bentuk dan
jenis produk makanan itu sendiri, paling-paling turut kami pamerkan di setiap
kegiatan di tingkat Kecamatan dan Propinsi “ Kata Bu Turi Hartini dan Eritawati
selaku petugas PKK Kelurahan di stand pameran kuliner saat mengikuti pameran
diajang festival dangdutan di Pasar 1 Tanah600 Marelan, Minggu (02/02/2014).
Walaupun produk kuliner mereka hanya mengandalkan label kelompok usaha bersama dan baru bisa terpasarkan di sejumlah warung-warung, namun mereka agak berbangga sedikit karena hasil kerajinan makanan mereka juga sering dipesan orang Jakarta dan Aceh dalam jumlah besar, kabarnya akan dibawa ke negeri jiran Malaysia," Kami berharap Pemerintah dapat mempermudah hasil kerajinan kuliner kami dengan kemudahan kepengurusan izin usaha, label dan izin dari BPOM maupun label halal, sehingga produk kerajinan kami bisa tembus di plaza dan supermarket, kalau perlu bisa diekspor " Tambah Bu Turi.
Adapun hasil makanan ringan yang diproduksi diantaranya, Gorengan Ubi Jalar Unggu dan kue bawang kentang dijual Rp 12 ribu/Bungkus, kripik singkong goreng dan kripik pisang Rp6000/bungkus, kripik singkong pedas Rp7000/bungkus, kue bawang biasanya Rp7000/bungkus, kue bawang pedas Rp25 ribu/bungkus dengan berat 0,5 Kg. Selain gorengan ada juga produk kue basah yakni kue rangin dan kue Serabi yang dikemas ukuran seperempat kilogram dijual Rp5000.Papar Bu Turi.(Hamnas).
Walaupun produk kuliner mereka hanya mengandalkan label kelompok usaha bersama dan baru bisa terpasarkan di sejumlah warung-warung, namun mereka agak berbangga sedikit karena hasil kerajinan makanan mereka juga sering dipesan orang Jakarta dan Aceh dalam jumlah besar, kabarnya akan dibawa ke negeri jiran Malaysia," Kami berharap Pemerintah dapat mempermudah hasil kerajinan kuliner kami dengan kemudahan kepengurusan izin usaha, label dan izin dari BPOM maupun label halal, sehingga produk kerajinan kami bisa tembus di plaza dan supermarket, kalau perlu bisa diekspor " Tambah Bu Turi.
Adapun hasil makanan ringan yang diproduksi diantaranya, Gorengan Ubi Jalar Unggu dan kue bawang kentang dijual Rp 12 ribu/Bungkus, kripik singkong goreng dan kripik pisang Rp6000/bungkus, kripik singkong pedas Rp7000/bungkus, kue bawang biasanya Rp7000/bungkus, kue bawang pedas Rp25 ribu/bungkus dengan berat 0,5 Kg. Selain gorengan ada juga produk kue basah yakni kue rangin dan kue Serabi yang dikemas ukuran seperempat kilogram dijual Rp5000.Papar Bu Turi.(Hamnas).
Post a Comment