Ketua ABB, Saatnya Warga Belawan Bergerak, Tawuran Dan Narkoba Tak Bisa Lagi Dibiarkan


Belawan.Metro Sumut
Kondisi sosial di Kota Belawan, Sumatera Utara, kian mengkhawatirkan. Tawuran antar remaja nyaris menjadi rutinitas malam hari, disertai meningkatnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pemuda. Fenomena ini bukan hanya mencerminkan krisis moral, tetapi juga ketimpangan sosial dan ketiadaan ruang pembinaan di kota pelabuhan yang sarat potensi ini. Sabtu (26/07/2025)

Ketua Anak Belawan Bersatu (ABB), Dedy, dengan nada tegas menyampaikan kegelisahannya atas situasi ini. Menurutnya, banyak anak muda terjebak dalam “jalan pintas” seperti narkoba dan kekerasan karena kurangnya kegiatan positif dan minimnya lapangan kerja di daerah mereka.

“Kalau tidak ada wadah pembinaan, bagaimana generasi muda bisa berkembang? Mereka frustasi, dan sebagian memilih jalan yang salah,” ujarnya prihatin.

Meski masyarakat Belawan sering kali mengecam aksi tawuran, namun ucapan mereka hanya sebatas komentar di media sosial saja. Tidak ada pergerakan untuk melawan aksi itu, Dedy menyinggung fenomena ironis ini:

“Lihat saja video-video yang viral, jumlah penontonnya kadang lebih banyak dari pelaku tawuran itu sendiri. Artinya, kekacauan ini malah jadi tontonan, bukannya peringatan.”

Bergerak, Bukan Menunggu

Dedy menegaskan bahwa penyelesaian masalah sosial Belawan tidak bisa terus-menerus dibebankan kepada pemerintah saja. Masyarakat harus bangkit, mengambil peran nyata dalam menyelamatkan generasi muda dari keterpurukan. “Saya yakin, lebih banyak warga Belawan yang mencintai kedamaian dibanding mereka yang bikin keributan. Jangan tunggu pihak luar! Kita harus melawan ini bersama.”

Ia juga mengingatkan agar perjuangan masyarakat tetap independen, tidak terlalu dekat dengan kekuasaan atau kepentingan pengusaha tertentu.“Kalau hak-hak sosial, ekonomi, budaya, dan politik masyarakat terus dikangkangi, suara rakyat akan semakin lemah. Kita harus jaga kemandirian.”

Strategi Perjuangan: Empat Pilar Kepemimpinan

Untuk membangun kekuatan kolektif masyarakat, Dedy mengajak warga meneladani empat sahabat Rasulullah SAW sebagai pilar kepemimpinan dalam perjuangan sosial:

1. Abu Bakar Siddiq, Sosok orang tua yang bijaksana yg ber kharisma dan menjadi panutan.

2. Umar bin Khatab, Pemimpin pemberani, siap melawan ketidakadilan.

3. Usman bin Affan, Dermawan yang mendukung perjuangan rakyat dengan sumber daya.

4. Ali bin Abi Thalib, Pemuda cerdas, penuh ide untuk masa depan yang lebih baik.

“Tapi jangan ada satu orang yang ingin memainkan semua peran itu. Itu bukan perjuangan, itu ambisi,” tutupnya.

ABB sebagai gerakan warga Anak Belawan Bersatu terus menyerukan kesadaran kolektif untuk menghentikan kekerasan dan membangun masa depan lebih baik. Kini waktunya Belawan tak hanya dikenal karena pelabuhannya, tapi juga karena rakyatnya yang berani bangkit dan bersatu. (Sentot/Hamnas).






Tidak ada komentar