Syaiful Syafri : Istilah Zonasi Dan Domisili SPMB SMA/ SMK Tidak Memperbaiki Kualitas Pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (Disdik Sumut) Alexander Sinulingga mengumumkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk jenjang SMA dan SMK tahun ajaran 2025–2026 akan segera dibuka bulan ini.
Dijelaskan bahwa terkait sistem SPMB SMA/SMK 2025 berbeda dari tahun sebelumnya.
“ Dijelaskan SPMB tahun ( 2025 ) ini ada kebijakan baru yang perlu diketahui, salah satunya istilah 'zonasi' diubah menjadi 'domisili' pada jalur penerimaan," ujar Alexander Sinulingga, di kantornya, belum 02/05.
" Kalau dulu zonasi diukur tempat tinggal siswa dengan sekolah terdekat, untuk mendaftar kan dirinya melanjutkan ke jenjang SMA/ SMK, kini jalur domisili, sekolah yang akan didaftarkan adalah yang berada di kecamatan tempat siswa tinggal. Itu sesuai dengan data yang ada di kartu keluarga," jelasnya lagi.
Menanggapi perubahan istilah dari Zonasi menjadi Domisili, Mantan Kadisdik Sumut Syaiful Syafri turut mengomentari sistem penerimaan siswa baru yang berlaku saat ini kepada Awak Media.
Baginya istilah Zonasi dan Domisili sama saja, karena tidak berdampak terhadap peningkatan kualitas pendidikan, khususnya di Sumatera Utara, tegas Syaiful kepada Awak Media Rabu (07/05).
Yang dibutuhkan saat ini, kata Syaiful para Orang Tua dan calon siswa ingin sekolah di Sekolah yang mampu mempersiapkan SDM Siswa untuk bersaing dengan sekolah sekolah paporit, khususnya Sekolah Swasta yang baik sehingga masing masing orang tua atau siswa tidak harus bertukar Domisili dengan tanda Kartu Keluarga karena ingin masuk sekolah pavorit.
Jadi saya lebih cenderung Pemerintah Daerah khususnya di Sumut membenahi Infrastruktur sekolah, serta laboratorium, perpustakaan, alat peraga digital dan menyiapkan para Guru Bidang Study yang baik untuk Proses Belajar Mengajar dan mampu menyalurkan bakat siswa, disamping disiplin dan cinta lingkungan.
Tegasnya Yang dibutuhkan saat ini adalah perbaikan sistem pendidikan yang merata di setiap daerah, yakni infrastruktur dan sarana dalam proses belajar dan mengajar, serta SDM Guru sesuai Bidang Study yg mampu memotivasi anak didik untuk belajar lebih Giat, disiplin dan mencintai lingkungan, tandasnya.
Di Ketahui bahwa Syaiful Syafri pada tahun 2011 atas surat Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono kepada Gubsu diminta untuk memaparkan Upaya Pemprop Sumut Meningkatkan kualitas pendidikan di Sumut ketika kunjungan kerja Wapres RI Budiono yang didampingi 11 Menteri Kabinet ke Kabupaten Simalungun dan dihadiri Forkompimda Sumut dan ribuan peserta.
Sedangkan pada Tahun 2012 Syaiful Syafri menjadi Nara Sumber Utama untuk menjelaskan Langkah dan Kebijakan Pendidikan di Sumut pada pertemuan NGO bidang Pendidikan Internasional yang menyalurkan anggaran pendidian untuk peningkatan SDM pelajar dan guru di Indonesia. Melalui Chief Of Party ( COP )USAID Decentralized Basic Education ( DBE ) PROYEK bertempat di Aula Kemendikbud Jakarta Pusat. (Rahmat Hidayat).
Post a Comment