Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Perekonomian NTB


NTB.Metro Sumut

Khususnya Lombok-Mandalika menjadi satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang dikembangkan. Sektor Pariwisata memberikan kontribusi sebesar 9 persen terhadap perekonomian Provinsi NTB dan 1,0 persen terhadap sektor pariwisata nasional seiring dengan peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke NTB. Minggu (02/05/2021).

Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan penumpang pesawat domestik menuju provinsi NTB semenjak 2017 hingga pertengahan 2018 cenderung mengalami trend peningkatan, namun pasca Gempa Lombok mengalami penurunan kunjungan wisatawan.

Pada tahun 2020, kunjungan wisman yang masuk ke NTB melalui Bandara Internasional Lombok hanya sebesar 11 ribu orang, atau mengalami penurunan 79% dibandingkan kunjungan wisman tahun 2019.

Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke NTB yang datang dari Bali maupun destinasi lain di Indonesia juga mengalami penurunan signifikan, imbas dari pandemi COVID-19.

Kontribusi Pariwisata di provinsi NTB menurun dari 2,03 persen, menjadi 1,44 persen, atau mengalami penurunan sebesar Rp 762 miliar.

Pertumbuhan PDRB sektor Pariwisata, yang ditunjukkan dari PDRB Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami kontraksi yang dalam sebesar -28,24 persen, dimana pertumbuhan pada tahun sebelumnya (2019) juga mengalami kontraksi yang rendah sebesar -0,05 persen (YoY).

Sementara itu, rancangan awal indikator makro daerah Provinsi NTB, berdasarkan hasil kesepakatan Rakortek beberapa waktu yang lalu, sasaran Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat  dalam kisaran 3,5 hingga 4,5 persen, kemudian untuk tingkat kemiskinan, sasaran yang disepakati adalah 13,00 hingga 13,13 persen, dan sasaran tingkat pengangguran terbuka berkisar antara 3,00 hingga 3,19 persen.

Semoga tahun 2022 dapat menjadi tahun kunci pemulihan ekonomi di semua daerah di Indonesia, dan dapat mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. (Tim Komunikasi Publik/Kementerian PPN/Bappenas).


Tidak ada komentar