Tanam Ganja Di Rumah, Warga Tanjung Sarang Elang Ditangkap Polsek Panai Tengah

Labuhanbatu.Metro Sumut 

Hari pertama Operasi Antik Toba, Polsek Panai Tengah menangkap inisial MN alias Tebet (34) warga Dusun Amal Desa Tanjung Sarang Elang Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu karena menjual dan menanam pohon ganja. Rabu (27/01/2021), Sekitar pukul 03.00 Wib.

Kapolres Labuhanbatu AKBP Deni Kurniawan S.IK.MH. melalui Kapolsek Panai Tengah AKP Rusdi Koto SH mengatakan hari Rabu (27/01/2021) bahwa benar pada pelaksanaan Operasi Antik Toba telah mengamankan pelaku Narkotika jenis ganja inisial MN alias Tebet (34) warga Dusun Amal Desa Tanjung Sarang Elang Kecamatan Panai Hulu Kabupaten Labuhanbatu " Kata Kapolsek.

Lanjut AKP Rusdi Koto SH, Tindak pidana ini berkat ada impormasi dari masyarakat yang di percaya bahwa ada satu laki-laki yang menanam narkoba, Jenis ganjah di Dusun Amal Desa Tanjung Sarang Elang, Setelah menerima Informasi tersebut saya langsung memerintahkan Kanit Reskrim Polsek Panai Tengah Ipda Chaidir Suhartono dan Katim Opsnal Aiptu Sistrianto, Bersama Tim Opsnal Polsek Panai Tengah untuk melakukam penyelidikan atau mengintrogasi " Ucap Kapolsek.

Setelah TIM melakukan penyelidikan dan menemukan  narkotika, Jenis gajah di kamar mandi milik MN alias Tebet, Dan pelaku saat itu sedang dirumah lagi tidur, Dan Tim Opsnal langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku, Saat dilakukan introgasi, Tebet juga mengaku kepada petugas kalau tanaman pohon ganja tersebut adalah miliknya, Dan juga mengaku menanam sendiri " Sebut Kapolsek.

Pelaku juga mengaku kepada petugas  kalau tanaman ganja tersebut, Telah di dapatnya dari inisial A Kampung Sipirok Kecamatan Bilah Hilir. Selanjutnya pelaku dan barang haram bukti satu polibek dan toples plastik yang ditanam 4 batang tanaman haram sejenis ganja telah di amankan ke Mapolsek Panai Tengah untuk penyelidikan, Dan pengembangan " Jelas Kapolsek AKP Rusdi Koto SH. 

Tersangka itu dijerat dengan 114 jo 111 jo 132 jo 131 Undang-undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan 55 KUHP dengan ancaman 20 tahun penjara. (Rusman Wapemred).