Menteri PPN Berikan Sambutan Kerja Sama Indonesia Dengan Uni Eropa

Jakarta.Metro Sumut
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menghadiri peluncuran program kerja sama antara Uni Eropa dan Pemerintah Indonesia melalui video konferensi pada Kamis, 17 September 2020. Kerja sama ini merupakan bentuk dukungan dari Uni Eropa dalam menangani pandemi di Indonesia. 

Dalam sambutannya Menteri menyatakan rasa terima kasih atas komitmen dari negara-negara di Uni Eropa yang telah menjalankan banyak program kerja sama di Indonesia dalam bidang pendidikan, Kesehatan, Demokrasi, lingkungan, perubahan iklim, dan kerja sama ekonomi. 
Pandemi Covid-19 ini telah mengubah kondisi perencanaan di Indonesia, maka dari itu Indonesia telah mengambil langkah strategis untuk menanggulangi pandemi sekaligus memperbaiki perekonomian negara. Di tahun 2021 nanti, Indonesia akan memasuki masa recovery dimana pembangunan akan difokuskan kepada program yang tertuang dalam RKP 2021 yakni reformasi perlindungan sosial dan kesehatan nasional, menjaga kebutuhan domestik, perlindungan pada sektor industri, investasi, dan ketahanan pangan, dan reformasi ketahanan bencana. 

Namun pemulihan ekonomi pasca pandemi tentunya akan menemui banyak tantangan terutama bagimana menjaga agar pemulihan ekonomi tetap di jalur pembangunan berkelanjutan. 

“Dari masa lalu kita belajar bahwa setelah krisis ekonomi di tahun 2008 – 2009, pemulihan ekonomi secara tak terduga meningkatkan emisi global, karena upaya stimulus yang kami lakukan, kurangnya pemahaman tentang pembangunan berkelanjutan dan rendah karbon,” ujar Menteri Suharso dalam sambutannya. 

Menteri mengungkapkan bahwa pengalaman krisis tersebut turut mengubah perumusan kebijakan baru yang lebih mengutamakan pembangunan berkelanjutan. 

“Pembangunan berkelanjutan  ini menjadi prioritas nasional dan menjadi agenda yang membutuhkan perhatian dari semua sektor,” ungkap Menteri.

Untuk itu strategi program pemulihan ekonomi pasca pandemi ini akan menitik beratkan pada pembangunan rendah karbon yang Pertama mempercepat transisi menuju ketahanan ekonomi rendah karbon; Kedua meningkatkan pemanfaatan clean energy, Ketiga mendorong mobilitas yang lebih bersih dan sehat; Keempat mendukung pembangunan infrastruktur rendah karbon dan perbaikan gedung bangunan; Kelima mendukung perubahan sektor industri ke arah industri rendah karbon; Keenam berinvestasi dalam program mitigasi perubahan iklim berbasis alam.

“Kami berharap kelak lingkungan ekonomi dan ketahanan sosial dapat tercapai,” tutur Menteri. (Tim Komunikasi Publik Kementrian PPN/Bappenas).


Tidak ada komentar