Wagubsu Tinjau Kerajinan Batik Dan Rumah Singgah Anak Berkebutuhan Khusus
Medan.Metro
Sumut
Wakil
Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Brigjen (Purn) Dr Hj Nurhajizah Marpaung SH
MH mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemko) Tanjung Balai dalam mengolah
dan memasarkan produk masyarakat setempat. Hal ini karena produksi lokal
dijadikan trend untuk mempromosikan industri kreatif yang ada untuk
pengembangan ekonomi dan pariwisata.
Dalam
kunjungannya ke Kota Tanjung Balai, Wagubsu Nurhajizah yang didampingi Kadis
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Nurlela disambut Kadis
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
(P3A PMK) Kota Tanjung Balai Haslina Dyas menilai bahwa industri kreatif
seperti batik khas kota kerang itu, merupakan satu andalan untuk menunjukkan
ciri khas masyarakat kepada wisatawan khususnya mancanegara. Sebab sebagai
daerah pesisir, kota ini merupakan pintu masuk dari berbagai tempat termasuk
luar Negara yakni Malaysia dan Singapura. Karena itu perlu keseriusan
pemerintah setempat mendorong dan mempromosikan produk hasil kreativitas warga
khususnya kaum perempuan.
"Bagaimana
kita memberdayakan kaum ibu atau perempuan, supaya nanti target Pak Presiden RI
Joko Widodo mendatangkan satu juta kapal itu (ke Indonesia), bisa dibalas
dengan menyiapkan produksi kreatif kita untuk mereka bawa pulang ke negaranya.
Karena di luar negeri itu tidak ada batik seperti kota di sini," ujar
Wagubsu dalam kunjungannya ke beberapa tempat di Tanjung Balai, Selasa (6/3).
Dikatakan
Wagubsu, banyak produk kreatif di Tanjung Balai yang berpotensi menjadi trend
di masyarakat, baik tingkat lokal, provinsi, nasional hingga dunia internasional.
Apalagi selain produk olahan berbentuk souvernir dan barang lainnya, kota ini
juga cukup diandalkan sebagai lokasi wisata kuliner yang menyuguhkan makanan
dari hasil laut.
"Bisa
kita bilang, hampir semua ada di Tanjung Balai, hanya bagaimana perempuan
melalui pemberdayaan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(P3A) melihat dan memberdayakan
itu," sebut Nurhajizah.
Sementara
Kadis P3A Tanjung Balai, Haslina mengatakan produk seperti batik khas kota ini,
telah dipasarkan ke berbagai instansi yang ada. Sehingga untuk seragam kerja,
mereka telah memproduksi sendiri dengan usaha yang dibina pemerintah. Dengan
demikian, produk lokal diharapkan menjadi trend serta ciri khas kedaerahan.
"Kita
berdayakan masyarakat dari kelurahan-kelurahan yang dilatih. Jadi yang bekerja
di sini, masyarakatnya langsung. Saat ini kita rencanakan menambah kios
dibeberapa tempat seperti bandara dan fasilitas umum lainnya," katanya.
Selain
melihat proses produksi batik Tanjung Balai, Wagubsu Nurhajizah juga
mengunjungi beberapa tempat seperti lokasi pabrik pengolahan kelapa menjadi
santan bubuk dan minyak goreng serta rumah singgah anak-anak difabel.(Humas
Provsu)-(Riva)
Post a Comment