Wagubsu Hadiri Percepatan Pembangunan PPPA
Medan.Metro
Sumut
Bicara
percepatan pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah
Three Ends (3ENDS) merupakan program Kementerian PPA. 3ENDS adalah Akhiri
Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (End Violence Against Women and
Children), Akhiri Perdagangan Manusia (End Human Trafficking), Akhiri
Kesenjangan Ekonomi terhadap Perempuan (End Barriers To Economic Justice).
Untuk mengakhiri kesenjangan ekonomi terhadap perempuan, peran Forkopimda Kota
Tanjung Balai adalah sangat penting.
Hal
tersebut dikatakan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) Brigjen (Purn) Hj.
Nurhajizah Marpaung SH MH yang didampingi Kadis Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (P3A) Nurlela saat menghadiri acara Percepatan Pembangunan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Tanjung Balai, Selasa (6/3)
di Kantor Walikota Tanjung Balai.
Turut
hadir Wakil Walikota Tanjung Balai H Ismail, Forkopimda Kota Tanjung Balai, Kadis
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan
(P3A PMK) Kota Tanjung Balai Haslina Dyas dan para organisasi perempuan,
organisasi masyarakat kota Tanjung Balai.
Untuk
itu Wagubsu mengharapkan agar Pemko Tanjung Balai melakukan pembinaan terhadap
para perempuan yang ada di Kota Tanjung Balai dan menciptakan lapangan kerja
khusus kepada para perempuan baik melalui peran PKK dan Dinas P3A PMK Kota
Tanjung Balai. Karena Tanjung Balai cukup banyak memiliki potensi ekonomi kreatif
seperti pembuatan batik Tanjung Balai dan kerajinan lainnya selain potensi alam
yang yang dimiliki Kota Tanjung Balai.
"Pak
Walikota dan Wakil Walikota perlu mendorong OPD untuk melakukan pembinaan guna
peningkatan kualitas perempuan yang ada di kota Tanjung Balai, “ujarnya.
Peran
Forkopinda lainnya juga sangat penting mengingat Kota Tanjung Balai merupakan
suatu kota yang semua barang bisa masuk dari segala penjuru. Barang apa saja.
"Bukan saja narkoba, barang yang diperbolehkan maupun yang tidak diperbolehkan,"
ujar Wagubsu.
Selain
itu, Nurhajizah juga mengatakan terkait narkoba, Tanjung Balai merupakan salah
satu tempat pasokan narkoba terbanyak. Untuk mengurangi masuknya narkoba ini
tidak lepas dari pendidikan dan sumber daya manusia. Dan ini bukan hanya
merupakan tugas Walikota dan Wakil Walikota sendiri, tetapi merupakan tugas
kita bersama. Harus ada orang-orang yang sudah berhasil untuk peduli mengurangi
narkoba, salah satunya membangun sekolah-sekolah.
"Kalaupun
kita bangun infrastrukturnya indah, tapi kalau tidak memikirkan bagaimana
membangun moral dan sumber daya manusianya, narkoba tidak akan berkurang. Ini
semua peran seluruh stakeholder bagaimana mengurangi narkoba. Jangan coba-coba
mendapatkan kesejahteraan dari narkoba," sebut Wagubsu.
Wakil
Walikota pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa Kota Tanjung Balai terkait
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Pemko Tanjung Balai memiliki
lembaga-lembaga yang kaitannya dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak, dari PKK, Komis Perlindungan Anak dan Perlindungan Anak Cacat dan
Disabilitas dan sebagainya.
"Terkait
perlindungan Pemko Tanjung Balai senantiasa melaksanakan aturan-aturan dari
yang baik ke arah yang lebih baik," ujar Ismail.
Terkait
mengurangi narkoba Ismail mengharapkan peran dari Pemprovsu dan Forkopimda
Sumut juga diperlukan karena memang Kota Tanjung Balai terbesar masuknya
Narkoba di Sumut.
"Mohon
dukungan dari Pemprovsu untuk mengatasi masalah ini," pungkas Ismail.(Humas
Provsu)-(Riva).
Post a Comment