GUBERNUR BERI NAMA NUR HADI KEPADA BAYI YANG DITERLANTARKAN
Medan.Metro
Sumut
Pada
peringatan Hari Anak tingkat Provinsi Sumatera Utara di panti Asuhan SOS
Children Villages, Medan Tuntungan, Jumat (6/10), Gubernur Sumatera Utara Dr Ir
HT Erry Nuradi MSi memberikan nama Nur Hadi kepada salah seorang bayi berusia 3
bulan. Nur Hadi tiga bulan lulu ditemukan di tempat sampah sebuah supermarket
di Medan.
Bayi
laki-laki yang kini diasuh di Panti Asuhan Children Villages tersebut berada
dalam keadaan sehat dan menggemaskan. Nama yang diberikannya kepada bayi Nur
Hadi secara penyebutan mirip dengan nama Gubernur. Gubernur mengatakan nama
adalah doa, dan dia mendoakan agar bocah Nur Hadi kelak menjadi pemimpin yang
memberikan cahaya atau energi bagi banyak orang.
“Saya
berharap jangan ada lagi kisah pilu dan kekejaman yang menimpa bayi-bayi tidak
berdosa. Apa yang menimpa Nur Hadi tidak boleh lagi terjadi,” tegas Gubernur.
Dalam kesempatan itu, Gubsu juga mengungkapkan harapannya agar ke depan semua
anak di Sumut terjamin haknya termasuk hak pendidikan. Menurutnya, pendidikan anak
ke depannya tidak ada lagi anak Sumut
yang putus sekolah atau pun mendapat kekerasan.
Hadir
pada acara tersebut Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial Nahar
SH MSi, Kadis Sosial Provsu Rajali S.Sos MAp, Kadis PP dan Perlindungan Anak Hj
Nurlela, Ketua Karang Taruna Sumut Solahuddin, serta 1.000 lebih anak.
Pada
kesempatan itu Gubernur juga mengingatkan bahwa pelindungan anak adalah
tanggungjawab bersama baik pemerintah,
orang tua dan masyarakat.
"Memberikan perlindungan kepada anak berarti kita menjaga atau
melindungi mereka dari berbagai bentuk kejahatan, kekerasan,eksploitasi,
diskriminasi keterlantaran serta melindungi dari pergaulan yang sesat dan
melindungi mereka dari prilaku yang buruk," ujarnya.Yang terkait dengan
pendidikan anak Gubsu menegaskan bahwa pendidikan anak harus dimulai atau
berawal dari pendidikan anak-anak di rumah yang menjadi tugas dan tanggung
jawab para orang tua. Orang tua berkewajiban memberikan pengasuhan,
pembimbingan dan pemberian arahan untuk menuju masa depan yang benar.
"Orang
tua juga bertanggung jawab di dalam membentuk kepribadian anak termasuk nilai
etika dan prilakunya, di rumah pulalah sesungguhnya dimulai pembangunan
kecerdasan anak-anak kita," paparnya lagi.
Selain
pendidikan di rumah Gubsu juga mengatakan anak -anak mendapat pendidikan dari
sekolah, sebagaimana guru memiliki peran yang besar. Pendidikan yang benar tentu saja bukan hanya berkaitan
dengan ilmu dan pengetahuan tetapi para pendidik para guru yang hakekatnya
mendidik mental kepribadian fisik dan kecerdasan yang baik. "Misalnya diajarkan bagaimana hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang baik yang nantinya mereka akan
turut aktif didalamnya," ujarnya.
Disamping itu Gubsu juga mengatakan pejabat negara,
semua pemuka agama, tokoh masyarakat harus memberi contoh kepada anak dalam
kehidupan yang baik di negeri ini.
Lebih
lanjut Gubsu selain pelindungan dan pendidikan anak juga tentang perlunya kasih
sayang yang diberikan kepada anak-anak. "Perlindungan anak dan pendidikan
anak akan berhasil manakala semua itu disertai dengan kasih sayang yang artinya
keperdulian dan perhatian kepada anak-anak kita," ujarnya.
Sementara
Kadis Sosial Provsu Rajali mengatakan tahun ini perayaan anak nasional tahun
ini diikuti oleh 1.040 anak yang berasal dari lembaga panti juga yayasan UPT
Dinas Sosial. Untuk tahun 2017, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menyalurkan
bantuan untuk anak -anak di panti asuhan sebanyak Rp 1 juta per tahun untuk
seribu orang anak. Selain dana dari APBN, Pemprov Sumut juga mengalokasikan Rp
700 juta untuk bantuan kebutuhan kelengkapan sekolah anakl-anak dimaksud.(Humas
Provsu)-(Riva).
Post a Comment