Nias.Metro
Sumut
Kapolda
Sumatera Utara Irjen Pol Paulus Waterpauw dan istrinya Ketua Bhayangkari Daerah
Sumut Roma Megawanty Pasaribu Waterpauw di berikan marga oleh Bupati Nias
Selatan dan Tokoh adat Nias Selatan di Kampung Bawo Mataluwo melalui acara
adat, Sabtu (26/8/2017)
Kedatangan
Kapolda Sumut beserta rombongan di sambut dengan tarian ada Nias Selatan oleh
masyarakat dan tokoh adat kampung Bawomataluwo.
Acara
di awali dengan pemakaian seperangkat baju adat Nias Selatan yang di pakaikan
langsung oleh Bupati Nias Selatan dan Tokoh adat.
Setelah
itu, di lanjutkan dengan pemberian marga Nias Selatan oleh pengetua adat Tuha
Somasi Niha, Kapolda Sumut di berikan gelar Samugo Sihono Mado Duha dan Roma
Megawanty Pasaribu Waterpauw dengan gelar adat Inada Rai Mbarasi Samaeri mado
Harita, sebagai tanda telah resmi menjadi putra dan putri daerah Nias Selatan
di lakukan penyembelihan babi yang akan di berikan kepada masyarakat sekitar.
Pejabat
Utama Polda Sumut yang ikut hadir juga turut mendapatkan cendreamata ciri khas
Nias Selatan.
Selesai
pemberian marga dan cindedra mata di lanjutkan dengan penampilan atraksi budaya
tari perang khas Nias Selatan Maulaya, Fogaele dan Fahombo Batu.
"Terima
kasih kepada Bupati Nias Selatan dan ibu serta tokoh adat yang sudah bersedia
memberikan marga Nias Selatan marga Duha kepada saya dan marga Harita kepada
istri saya," ujar Kapolda dalam sambutannya.
Menurutnya,
pemberian marga Nias Selatan ini sebagai tanda di terimanya dirinya di Nias
Selatan.
"Terima
kasih yang sebesar-besarnya untuk kepercayaan ini dan saya akan jaga dengan
baik Marga adat Nias Selatan yang sudah di berikan kepada saya dan istri,"
imbuhnya.
"Sesungguhnya
saya tidak menduga kampung ini dilingkupi dengan adat yang kuat. Tentang adat
Nias saya sudah ikuti melalui sekolah dan media," sambung Kapolda.
Jenderal
bintang dua ini mengaku Adat di Nias Selatan sangat sakral dan menjunjung
tinggi sebuah kearifan lokal.
"Begitu
sampai di pintu gerbang saya kaget dan terkesima begitu terjaganya situs-situs
rumah adat dan kekerabatan yang luar biasa. Saya terkesima dan terharu dengan
penyambutan yang dilakukan dengan pakaian adat dan tarian adat. Inilah kekayaan
alam yang luar biasa. Sama halnya dengan Papua tempat kelahiran saya yang juga
dilingkupi dengan adat," katanya.
Dijelaskan
Kapolda, dengan pemberian marga ini punya harapan adanya hubungan
berkelanjutan, termasuk dirinya sudah diterima sebagai Paulus Waterpauw Duha.
"Ini
memberikan kebahagiaan bagi saya sebagai putra yang dilahirkan diujung timur di
negeri ini, bisa bekerja disini.Atas nama Polda sumut dan keluarga kami
haturkan banyak terima kasih atas pemberian marga dan atraksi yang luar biasa.
Saya belum bisa membalas sesuatu, semoga kekerabatan dan apa yang sudah
diberikan kepada saya bisa saya jaga terutama untuk Nias Selatan,"
pungkasnya.
Selesai
memberikan kata sambutan Kapolda Sumut dan Ketua Bhayangkari Daerah Sumut
menyaksikan atraksi Lompat Batu yang menjadi ciri khas budaya Nias Selatan.
Kemudian,
meninjau langsung rumah adat paling besar di Kepulauan Nias di sambut oleh
Keturunan ke 5 Martinus Foaroka Fau dan Kegiatan diakhiri dengan foto
bersama.(Sandy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar