Davao-Bitung Kini Terhubung, Pemda Sulut Harap Persoalan “Pisang” Dan “Sapi” Dapat Diatasi Dengan Baik
Bitung.Metro Sumut
Kapal angkut barang Super Shuttle Roll-on Roll-off
(Roro) 12 tiba di Pelabuhan Bitung, Sulawesi Utara, Selasa (02/05/2017) pagi.
Kapal yang mampu memuat 400 buah peti kemas ini
melakukan pelayaran perdananya dari Davao, Filipina, langsung menuju Kota Bitung,
Sulawesi Utara.
Kedatangan kapal angkut super jumbo yang sandar di
Pelabuhan
Samudera Bitung ini disambut oleh para Pejabat Kementerian di
antaranya Kementerian Perhubungan RI, Kementerian Perdagangan RI, Kemenko
Perekonomian, Wakil Menteri Perhubungan Filipina Mr Felippe, Dirut Pelindo IV,
Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Kapolda Sulut Irjen Pol Drs Bambang Waskito,
Ketua DPRD Sulut, Forkopimda Sulut, Walikota Bitung, Forkopimda Kota Bitung,
serta para pelaku usaha Filipina dan Indonesia.
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI
Anthoni Budiono dalam sambutannya menjelaskan, pelayaran perdana ini merupakan
perwujudan dari penandatangan deklarasi bersama serta konektivitas laut antara
Indonesia dan Filipina yang dilakukan pada tanggal 24 April 2017 lalu, yang
secara resmi telah diluncurkan pada tanggal 30 April 2017 di Filipina dan
disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Filipina R
Duterte.“Penandatangan tersebut dapat dikatakan sebagai investasi Bangsa
Indonesia yang tentunya menjadi tonggak penting dari pembangunan konektivitas
di ASEAN,” jelasnya.
Ditambahkannya, pembukaan rute pelayaran baru
Davao–General Santos–Bitung ini, selain akan meningkatkan kerja sama
perdagangan antara RI dan Filipina juga akan memberikan peluang besar bagi
kedua belah pihak terutama dalam membantu mengembangkan potensi ekonomi daerah,
meningkatkan pariwisata dan investasi daerah kedua belah pihak.
Sementara itu Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
melalui Gubernur Olly menyambut dan sangat mengapresiasi kehadiran Kapal Roro
di Indonesia khususnya di Bitung.
Bahkan ketika kapal ini diluncurkan pada 30 April lalu
di Filipina, Gubernur Sulut bersama Presiden RI Jokowi juga hadir menyaksikan
langsung.
“Hal-hal inilah yang harus dilakukan bersama
perdagangan regional antara tetangga, antara Filipina dan Sulawesi Utara adalah
suatu hal yang sangat baik, karena sudah sekian generasi warga Sulawesi Utara
berada di Filipina begitu juga warga Filipina turunan Sulawesi Utara ada di
Kota Bitung ini,” jelas Gubernur.
“Nah, mudah-mudahan dengan adanya pelayaran secara
langung dari Davao dan General Santos ke Bitung ini akan membuka hubungan yang
lebih baik, sehingga persoalan yang istilah di Sulut ada warga negara ‘Pisang’
(Pilipina Sangir) dan warga negara ‘Sapi’ (Sangir Pilipina) bisa cepat
terselesaikan,” tambahnya.
Pemerintah Sulawesi Utara menurutnya, bersama
Pemerintah Kota Bitung akan terus mensuport dan memberikan garansi bekerjasama
dengan Forkopimda Daerah untuk memberikan keamanan apa yang sudah disepakati
bersama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Filipina.
Pada tahap awal, rute pelayaran ini akan dicoba dalam
waktu dua minggu sekali dengan jarak tempuh selama satu setengah hari, namun ke
depan Gubernur berharap lebih pendek lagi jadwalnya yaitu seminggu sekali.“Dengan
adanya jalur ini akan lebih memperlancar pedagang dari Kepulauan kita untuk
membawa barang-barangnya ke Filipina,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu juga, seluruh hadirin meninjau isi
dalaman kapal yang memiliki panjang 148 meter dengan total ABK berjumlah 45
orang.(Humas Polda Sulut).
Post a Comment