Banyuasin.Metro
Sumut
Salah
satu keluarga korban yang dirawat di RSMH Palembang, Sumatera Selatan,
mengatakan ia menjenguk korban RUS. Rabu (17/05/2017).
Setelah
dibesuk, diketahui kalau korban mengalami luka bakar di kedua kakinya dan
kondisinya pun dalam keadaan sadar.“Alhamdulillah, kondisinya tidak terlalu
parah, tapi suaminya (HER) yang kabarnya cukup parah,” ucapnya.
Iwan
Setiawan (40), Kades Lingkis, Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), mengatakan dari
lima korban ledakan termasuk yang satu orang meninggal merupakan warganya.
Kecuali HA yang merupakan warga Palembang, pemilik SPBB.“Sekarang memang masih
ada dua warga kita yang belum ditemukan, yakni korban RIZ (4), anak dari HER
dan RUS. Satu lagi AN (19), ABK Kapal, belum ditemukan,” ucapnya, di RSMH
Palembang, Senin (15/05/2017).
Tambah
Iwan, kemungkinan keduanya tenggelam, untuk itu kita mohon pihak terkait untuk
bisa mencari korban ini.
Sementara
terkait ledakan kapal jungkung itu, Dayat (35), karyawan PT Karisma dari SPBB
yang terbakar, mengatakan saat kejadian posisi dia sedang membuat nota
pembayaran untuk pengisian solar.
Namun
tiba-tiba terjadi ledakan besar dari jukung yang akan mengisi bensin dan apinya
langsung membesar.“Jadi memang meledak, benar-benar meledak. Saya panik dan
langsung menyelamatkan diri, tidak kepikiran siapa-siapa lagi. ” ucapnya
ditemui di RS Charitas.
Setelah
api padam dan petugas banyak yang datang, Dayat pun langsung mencari bosnya
atau pemilik SPBB, Hasan Ashari (44) yang ternyata jadi korban luka bakar
bersama penumpang jukung.“Pak Hasan ini yang mengisi bensin kapal jukung itu,”
jelasnya.
Dayat
mengatakan tidak mengetahui secara pasti penyebab ledakan. Namun asal api
berasal dari kapal jukung yang hendak mengisi bensin. Diketahui, kalau di kapal
itu berisi satu pasang suami istri dan dua orang anak kecil.“Saya tidak tahu
kondisi mereka,” ujarnya.
Pantauan
di RS Charitas, korban Hasan Ashari langsung mendapatkan perawatan intensif
dari petugas medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Namun,
pihak keluarga korban sudah berpesan pada pihak dokter agar korban tidak difoto
ataupun dimintai keterangan dahulu dari pihak kepolisian ataupun wartawan.“Harap
dimaklumi, karena keluarga belum berkenan diwawancarai, karena ini juga privasi
mereka,” kata Edi Cahyono, Humas RS Charitas.(Humas Polda Sumsel/Polres
Banyuasin).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar