Samosir.Metro
Sumut
Kekayaan
obyek wisata di Sumatera Utara tidak terhenti pada pemandian air terjun, danau,
gunung atau pantai. Tapi juga obyek wisata budaya dari penduduk yang terbilang
unik dari kebiasaan penduduk mayoritas atau modern mengikuti zaman. Sabtu
(18/03/2017).
Informasi
yang dihimpun Media ini, Seperti halnya yang menjadi daya tarik Sumatera Utara.
Ada beberapa desa yang masih 'perawan' dengan mempertahankan tradisi sehingga
tempat ini menjadi obyek wisata. Inilah desa di Sumatera Utara yang layak
dikunjungi, jika anda tertarik wisata budaya.
Desa
Ambarita yang berada di Pulau Samosir menjadi satu tempat wisata sejarah yang
wajib dikunjungi karena kaya akan peninggalan sejarah di masa kepemimpinan Raja
Sidabutar, tokoh yang dipercaya menjadi manusia pertama yang menginjakkan kaki
di pulau tersebut.
Di
sana wisatawan bisa melihat dari dekat makam Raja Sidabutar, yang berusia 450
tahun sang penguasa Pulau Samosir. Dan rumah adat Batak yang masih terpelihara
hingga sekarang.
Tidak
jauh dari Tuktuk, wisatawan juga dapat melihat kekayaan budaya masyarakat Huta
Siallagan yang cukup legendaris, yakni Batu Kursi Raja Siallagan "Stone
Chair Of King Siallagan". Wisatawan akan melihat bebatuan yang dibentuk
dan menjadi kursi raja, kursi persidangan dan batu eksekusi di zaman kerajaan
Siallagan.
Memasuki
Gapura yang bertuliskan Huta Siallagan, wisatawan bak disambut untuk menyusuri
apa-apa saja yang menjadi kekayaan budaya marga Siallagan
Perkampungan
ini dibangun pada masa raja huta pertama yaitu Raja Laga Siallagan. Kemudian
diwariskan kepada Raja Hendrik Siallagan dan seterusnya hingga keturunan Raja
Ompu Batu Ginjang Siallagan. Huta Siallagan sejak dahulu dihuni marga
Siallagan, hingga sekarang masih dihuni juga oleh keturunan marga Siallagan.
Suasana
berbeda saat mengunjungi Danau Toba dan Pulau Samosir, Sumatera Utara, adalah
pemandangan perkampungannya yang masih lekat dengan budaya. Khususnya pada
bangunan pekuburan yang megah dan besar seperti rumah mewah atau tugu.
Hal
itu menjadi pemandangan yang akan sering dilihat karena orang Batak menghormati
leluhurnya dengan membangun Monumen atau Tugu dari Lelurnya (cikal bakal dari
keluarga besar marga). Ada pula kuburan beton yang tinggi dan berbentuk rumah
adat Batak.(Red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar