Jakarta.Metro
Sumut
Hasil temuan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal kunjungan kerja atau kunker fiktif anggota
DPR yang berpotensi merugikan negara, masih sebatas dugaan. Jumat (13/05/2016).
Informasi
yang dihimpun Media ini, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, temuan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) soal kunjungan kerja atau kunker fiktif anggota
DPR yang berpotensi merugikan negara, masih sebatas dugaan, Dugaan itu juga
masih akan diteliti lebih lanjut apakah memang benar begitu, Bisa saja potensi
itu terindikasi oleh BPK karena banyak anggota DPR yang belum membuat laporan
hasil kunkernya. Apalagi, kata dia, sampai saat ini BPK belum memberikan
penyataan resmi soal potensi kerugian negara tersebut “ Katanya.
Lanjut
Hidayat, apa yang menjadi temuan BPK belum pada kesimpulan terakhir, sehingga
tidak bisa dikatakan seolah terjadi perampokan uang negara. Karena sekali lagi,
itu perlu dilakukan pembuktian dan dilakukan kompilasi yang lebih detail lagi.
Tapi apapun ini, ini adalah sebuah pengingatan kepada rekan-rekan saya di DPR
agar kita melaksanakan reses sebagaimana mestinya “ Ucapnya.
Terkait
adanya dugaan kunjungan kerja fiktif anggota DPR, Wakil Ketua Dewan Majelis Syuro
PKS mengatakan Fraksi PKS telah dikirimi surat oleh Kesekretariatan Jenderal
(Setjen) DPR soal laporan BPK," Ya kalau merujuk kepada press release dari
Ketua Fraksi PKS, itu kan berarti sudah diterima. Seluruh fraksi disurati
karena itu adalah satu hal wajar dilakukan oleh BPK, karena beliau akan melakukan
auditing dan nanti di bulan Mei-Juni auditing dan hasil auditing itu akan disampaikan
ke DPR " Katanya.
Menurut
Hidayat, semestinya BPK juga menyampaikan bagaimana posisi lembaga-lembaga
negara lain. Sebab, jika terkait penggunaan keuangan negara, seluruh lembaga
negara juga mempergunakannya. KPK berkali-kali menangkap orang tetapi masih
saja ada yang korupsi. Jadi ini kalau orang berniat tidak baik, apa saja bisa
dilakukan. Tapi sesungguhnya, mengikuti aturan yang ada di DPR dan sekaligus
yang di BPK itu tidak perlu ada fiktif-fiktifan. Kan misalnya sekarang ini kita
reses 2 minggu, nah 2 minggu ada 15 kegiatan, 1 hari 2 kali kegiatan misalnya,
kan selesai “ Ungkapnya.(Sandy).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar