Jakarta.Metro Sumut
Ada banyak misteri yang
belum terpecahkan di muka Bumi. Teka-teki yang tak bisa dijawab bahkan dengan
kemajuan sains dan teknologi modern saat ini. Selasa (08/12/2015).
Informasi yang dihimpun
Media ini, patung-patung kuno raksasa yang bertebaran di Easter Island atau
Pulau Paskah, buku dengan tulisan yang tak bisa dibaca, dan tak ketinggalan
misteri 'kapal hantu' SS Ourang Medan yang karam di Selat Malaka.
Hingga saat ini, para
ahli dan ilmuwan sedang mencari penjelasan rasional. Sementara itu, spekulasi
terus bermunculan. Dari yang masuk akal hingga mistis.
Batu Baterai Kuno dari
Baghdad, Saat ditemukan, Baghdad Battery -- batu baterai dari Baghdad -- dari
masa lebih dari 2.000 tahun lalu, bikin bingung para arkeolog, juga ilmuwan.
Artefak yang ditemukan
pada 1936, di sebuah makam kuno di luar Baghdad (Khujut Rabula), diduga
diciptakan di wilayah Mesopotamia.
Bentuknya berupa pot
tanah liat uang mengandung paku besi galvanis yang dibungkus lembaran tembaga.
Para arkeolog berteori, cairan asam -- mungkin jeruk atau lemon -- yang ada di
dalamnya digunakan untuk menghasilkan arus listrik di dalam tabung. Secara
teoritis, itu memang baterai.
Jika benar demikian,
pembuat artefak tersebut mendahului Alessandro Volta, penemu Italia yang
menciptakan baterai pertama kali pada 1800 serta Michael Faraday (Inggris) menemukan
induksi elektromagnetik dan hukum elektrolisis.
Terlepas dari benar
tidaknya artefak tersebut digunakan sebagai baterai, untuk apa energi listrik
yang dihasilkannya masih jadi misteri. Tak ada catatan historis yang
menjelaskan soal itu.
Kapal Hantu SS Ourang
Medan, Alkisah, pada Juni 1947, 2 kapal Amerika yang sedang berada di Selat
Malaka, City of Baltimore dan Silver Star, mendapat pesan dari kapal Belanda,
SS Ourang Medan.
Seorang operator yang
ada di sana kematian kapten kapal dan seluruh krunya, dan akhirnya ia
mengatakan. "Aku hampir mati,"
kata dia mengakhiri komunikasi.
Ketika kru Silver Star
berhasil menemukan Ourang Medan, kapal itu penuh dengan mayat -- termasuk bangkai seekor anjing yang
tergeletak di geladak. Semua dengan mata terbelalak. Ekspresi ketakutan dan
teror membeku di wajah-wajah mereka yang tak lagi bernyawa.
Kru Silver Star juga
menemukan jasad operator radio, dengan mata terbuka, tangannya masih ada di
tombol pengirim morse. Anehnya, tidak ditemukan tanda-tanda luka atau cedera
satu jasad pun. Awak Silver Star memutuskan untuk menarik Ourang Medan ke
pelabuhan.
Namun, sebelum
melaksanakan niatnya, asap muncul dari geladak. Mereka cepat-cepat kembali ke
Silver Star, sebelum SS Ourang Medan meledak dan tenggelam dengan cepat.
Spekulasi bermunculan
soal kejadian aneh yang menimpa Ourang Medan. Dari keracunan karbon monoksida,
kargo berbahaya, sampai fenomena paranormal yang melibatkan UFO hingga makhluk
halus.
Atau, jangan-jangan, itu
hanya legenda. Sebab, meski referensi soal insiden Ourang Medan muncul di
Proceedings of the Merchant Marine Council Mei 1952, juga dipublikasi oleh
United States Coast Guard, pencarian dokumen resmi soal kapal itu tak
membuahkan hasil.
Wabah 'Menari Liar'
Tahun 1518, Jauh sebelum festival musik dan demam menari merebak, sebuah wabah
aneh menyebar pada 1518: the dancing plague atau wabah menari. Terdengar fiksi,
tapi ini nyata.
Pada musim panas tahun
itu, di kota Strasbourg, seorang perempuan bernama Frau Troffea menari liar di
jalanan. Siang berganti malam, hingga pagi menjelang, ia masih menari.
Dalam seminggu, 34 orang
lainnya mengikuti gerakannya, menari sejadinya, mirip kesurupan, tanpa
berhenti, entah kenapa.
Dalam waktu sebulan,
jumlah penari meningkat hingga 400 orang. Tokoh-tokoh agama dipanggil untuk
menyelesaikan masalah. Pun dengan dokter-dokter yang diminta mencari solusi.
Sementara itu, tarian
makin bersemangat, makin liar. Sejumlah penari mulai sakit bahkan tewas akibat
kelelahan, stroke, atau serangan jantung.
Banyak teori yang diajukan
soal penyebab peristiwa aneh itu, termasuk keracunan, epilepsi, tifus, penyakit
psikogenik massal, dan bahkan ritual ilmu hitam. Namun, hingga saat ini misteri
itu belum juga terkuak.(Sandy).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar