Medan Deli.Metro Sumut
Shalat yang wajib
pertama kali adalah shalat malam, disebutkan di QS. Al-Muzammil ayat 1-19.
Kemudian hukumnya menjadi sunah pada ayat ke-20, dikarenakan ada
kepentingan-kepentingan manusia yang bisa menjadi halangan bagi pencapaian
kekhusyuan shalat tersebut nantinya, seperti istirahat malam serta pencarian
nafkah yang dilakukan paginya, Maka setelah itu yang diwajibkan adalah shalat 5
waktu. Jumat (09/10/2015).
M.Amiruddin SE Pendiri
Organisasi Masyarakat (Ormas) Moderen Indonesia Bersatu (MIB), salah satu
Pendiri Partai Moderen Indonesia Bersatu sekaligus Ketua Umum yang akan
dibentuk serta dideklarasikan dan Penyusun Buku Multi Level Dakwah mengatakan Sebagaimana diketahui bahwa
Nabiyullah Muhammad SAW menerima perintah shalat pada 27 Rajab tahun 11
kenabian atau 2 tahun sebelum Nabi berhijrah ke Madinah, shalat 5 waktu yang
dilakukan adalah subuh, zuhur, ashar, maghrib dan isya “ Katanya.
Menurut Amiruddin, Dan
waktu shalat sudah ditentukan oleh Allah dalam QS. Al-Isra : 78, “Dirikanlah
shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah
pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).” Ayat
diatas menerangkan tentang waktu shalat, dimana saat matahari tergelincir
adalah zuhur dan ashar disaksikan (oleh malaikat), kemudian shalat yang dilakukan saat malam adalah
maghrib dan isya, kemudian shalat subuh langsung disebutkan di ayat tersebut “
Ungkapnya.
Amiruddin menjelaskan Menurut
hadist nabi yang diriwayatkan oleh Ali ibn Abi Thalib, ia bercerita : Suatu
hari ketika Rasul Saw sedang berbincang-bincang dengan sahabat Anshar dan
Muhajirin, datanglah seorang Yahudi dan menanyakan tentang sesuatu yang
diperintahkan oleh Allah kepada umat Islam, Rasul mengatakan: “Shalat dzuhur
dikerjakan setelah tergelincir matahari; Ashar adalah shalatnya nabi Adam
ketika makan buah khuldi dan tobatnya diterima oleh Allah pada saat maghrib.
Sedangkan isya adalah shalatnya para Rasul, dan shubuh sebelum terbit
matahari.” Jelasnya.
Sementara itu, dalam
beberapa keterangan disebutkan bahwa shalat 5 waktu yang dikerjakan oleh umat
islam saat ini, berasal dari shalat para nabi terdahulu…
Shubuh, manusia pertama
yang melakukan shalat ini adalah nabi Adam As, yaitu saat Adam diturunkan ke
Bumi untuk menjadi khalifah (pengelola) di muka bumi. Konon Adam megerjakan
shalat dua rakaat, menjelang terbit fajar. Rakaat pertama; sebagai tanda syukur
karena terlepas dari kegelapan malam. Sedangkan rakaat kedua, bersyukur atas
datangnya siang.
Zhuhur, manusia yang
pertama kali yang mengerjakan shalat ini adalah nabi Ibrahin As, saat Allah SWT
memerintahkan kepadanya agar menyembelih anaknya Nabi Ismail As, dan Allah
mengantikannya dengan seekor domba. Seruan itu datang pada waktu tergelincir
matahari, lalu sujud Nabi Ibrahim sebanyak empat rakaat. Rakaat pertama, adalah
sebagai tanda bersyukur bagi penebusan, yang kedua adalah tanda syukur atas
dihilangkannya kedukaan dari dirinya dan anaknya, ketiga tanda syukur atas
keridhaan Allah, dan keempat tanda syukur karena Allah menganti tebusannya.
Ashar, manusia yang
pertama kali melakukan shalat ashar adalah nabi Yunus, saat ia keluar dari
perut ikan Nun (paus). Ikan nun mengeluarkan nabi Yunus dari perutnya ke tepi
pantai, sedangkan waktu itu telah masuk waktu ashar. Maka, bersyukurlah nabi
Yunus dan mendirikan shalat empat rakaat karena terhindar dari empat kegelapan.
Rakaat pertama, kegelapan akibat kesalahan meninggalkan kaumnya, kedua,
kegelapan malam dalam lautan, ketiga, kegelapan malam akibat berhari-hari
lamanya di dalam perut ikan Nun, dan keempat kegelapan dalam perut ikan Nun.
Maghrib, manusia yang
pertama mengerjakan shalat maghrib adalah nabi Isa As, yakni Allah SWT mengeluarkannya
dari kejahilan dan kebodohan kaumnya, sedang waktu itu telah terbenam matahari.
Maka, nabi Isa bersyukur dan bersujud sebanyak tiga kali. Rakaat pertama adalah
untuk menafikkan bahwa tiada tuhan selain Allah yang Maha Esa, kedua menafikkan
zina yang dituduhkan atas ibunya, dan yang ketiga untuk meyakinkan kaumnya
bahwa tuhan itu hanya satu dan bukan tiga.
Isya, manusia yang
pertama melakukannya adalah nabi Musa As, ketika itu nabi Musa tersesat mencari
jalan keluar dari negeri Madyan, sedang dalam dalam dadanya penuh dengan duka
cita. Allah swt menghilang kan semua perasaan duka citanya pada waktu malam.
Lalu, shalatlah nabi Musa empat rakaat sebagai tanda bersyukur. Rakaat pertama
sebagai tanda duka cita terhadap istrinya, kedua sebagai tanda duka cita
terhadap Fir’aun, yang ketiga tanda dukacita terhadap saudaranya Harun, dan
yang keempat adalah tanda duka cita terhadap anak Fir’aun “ Tambahnya.(Hamnas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar