Diduga Bos Mafia Siong Minyak Solar Di Jalan Musollah Pasar 9 Gas Desa Manunggal Tak Tersentuh Hukum


Labuhan Deli.Metro Sumut
Sangat disayangkan aparatur Kepolisian khususnya Polres Pelabuhan Belawan dan Kementrian non migas serta dinas terkait lalai dalam menindak tegas para mafia-mafia siong minyak, Khususnya dijalan Musollah pasar 9 gas Desa Manunggal. Senin (15/05/2023).

Bukan hanya sampai disitu, Keberadaan Mafia siong minyak solar dijalan Musollah pasar 9 Gas Desa Manunggal ini sangat merugikan negara dan merugikan masyarakat banyak, Mereka tega mencuri minyak solar milik Pemerintah, Lalu menjualnya demi keuntungan pribadi.

Ketika awak media metro sumut.com mencoba menelusuri lokasi gudang siong minyak yang berada di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan, Tim.media menemukan sebuah gudang siong yang diduga ilegal di Jalan Musollah Pasar 9 Gas Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli. Sabtu (13/05/2023).

Padahal usaha siong tempat penampungan minyak solar ilegal dijalan Musollah Pasar 9 Gas Desa Manunggal ini tanpa ada mengantongi surat izin apapun tentang kegiatan tersebut.

Selain itu, Aktivitas gudang siong tersebut terkesan ada pembiaran, Apalagi aktivitas gudang siong ini bermain secara terang-terangan dilokasi keramaian tanpa ada rasa takut pada aparat penegak hukum. Aktivitas gudang tersebut menjadi pusat perhatian bagi masyarakat sekitar.

Menurut informasi yang diterima media ini, Aktivitas gudang siong tersebut sudah lama beroperasi tanpa ada tindakan tegas dari pihak terkait.

Salah satu warga yang namanya tidak mau disebutkan mengatakan aktivitas gudang siong BBM Ilegal tersebut sudah lama beroperas, Dan sampai saat ini aman-aman saja bang " Katanya, Minggu (14/05/2023).

Lanjutnya, Percuma saja diberitakan bang, Gak bakalan digrebek sama Polda Sumut, Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek Medan Labuhan bang, Mungkin udah dapat jatah dari bosnya bang " Ucapnya.

Kami warga sekitar berharap kepada Bapak Kapolda Sumut dan bapak Pangdam untuk segera menutup dan menangkap pemilik gudang siong BBM ilegal, Karena sudah merugikan negara " Harapannya. (Hamnas).






Tidak ada komentar