Polres Tanjung Balai Gelar Simulasi Pengamanan Pilgubsu Serentak 2018

Tanjung Balai.Metro Sumut
Dalam rangka pengamanan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018, Jajaran Polres Tanjungbalai menggelar simulasi  pengamanan Kampanye, TPS, Pengawalan Kotak Suara, dan simulasi pengamanan unjuk rasa.

Dalam simulasi terkait pesta demokrasi Lima tahunan tersebut, pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara diskenariokan terjadi kekacauan. Aksi kerusuhan pun terjadi di halaman Mapolres Tanjung Balai diwarnai dengan orasi dan aksi saling dorong-mendorong antara pengunjuk rasa dengan petugas, pada Sabtu (17/2).

Kapolres Tanjungbalai AKBP Tri Setyadi Artono,SH,SIK,MH mengatakan, simulasi tersebut merupakan bagian dari Sistim Pengamanan (Sispam) Kota untuk mengamankan daerah itu dari berbagai gangguan keamanan dalam setiap tahapan Pilkada.

"Kegiatan hari ini adalah latihan atau uji coba kesiapan personil dan perlengkapan untuk mengamankan berbagai tahapan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara di Kota Tanjungbalai," ujar Tri Setyadi di dampingi Ketua KPU Amrizal dan Ketua Panwaslih Dedi Hendrawan.

Dalam kesempatan itu, Kapolres juga mengimbau semua pihak agar terlibat dan berpartisipasi menyukseskan pesta demokrasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2018.

Simulasi antisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi prapilkada dan pascapilkada itu melibatkan personil Tondalmas, Brimob serta kalangan warga dan pelajar dibagi dalam empat segmen kegiatan.

Segmen pertama pengamanan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang sedang melakukan kampanye tiba-tiba diserbu sekelompok masa. Kemudian pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari amukan seorang warga yang tidak dibolehkan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), untuk memberikan hak suara karena tidak memiliki undangan mau pun KTP-Elektronik.

Selanjutnya, penangkapan dua orang pria yang melakukan perampasan kotak suara dari petugas KPPS, serta aksi pengendalian dan membubarkan massa pengunjuk rasa yang menuding Ketua KPU menerima suap sehingga melakukan aksi anarkis di depan gedung KPU Kota Tanjungbalai.

“Kita laksanakan simulasi pengamanan ini tentunya untuk melatih kesigapan personel kami dalam mengahadapi konflik dan kerusuhan pada saat Pilkada nanti,” ujarnya.

Namun demikian, Kapolres berharap, kerusuhan-kerusuhan sebagaimana disimulasikan tidak akan terjadi di Kota Tanjungbalai, agar pelaksanaan Pilkada berjalan damai tanpa adanya konflik-konflik yang tidak perlu.

“Mudah-mudahan Kota Kerang ini akan selalu aman dan tertib baik saat atau tidak adanya Pilkada,” pungkasnya.(rs).


Tidak ada komentar