Begini Mimpi Ibu Bocah Yang Ditemukan Meninggal Dalam Karung Di Palembang
Palembang.Metro
Sumut
SU
(37), ibu kandung korban NF, saat anaknya meninggal tidak ada di Palembang,
Sumatera Selatan. Selasa (23/05/2017).
Ibunya
tersebut bekerja dan tinggal di luar Kota bersama suaminya, ZA (35), ayah tiri
NF tepatnya di Batam.“Saya dan suami saya bekerja di Batam, sementara anak saya
tinggal bersama neneknya, dan saya sudah 3 tahun tidak pulang ke Palembang,
biasanya untuk menghubungi orangtua dan anak saya, lewat telepon seluler,”
jelasnya.
Ibu
korban merasa gelisah sebelum menerima kabar anaknya meninggal.“Pada Jumat
siang ketika suami saya, melaksanakan ibadah sholat Jumat, saya merasa sangat
mengantuk entah tau mengapa, biasanya jarang tidur siang boleh dikatakan tidak
pernah,” ceritanya.
Tak
lama dari situ, lanjutnya, suami saya pulang dan saya terbangun dari tidur,
saya pun langsung duduk dan melamun, kok mimpi seperti itu, saya bermimpi gigi
bagian depan saya patah.“Dan saya menanyakan kepada tetangga tentang mimpi saya
tersebut, katanya biasa akan mendapat hal buruk,” ungkapnya, pada Minggu
(21/05/2017).
Dari
mimpinya hari itu, ibu korban belum mendapat kabar bahwa anaknya hilang. Menurut
keterangan ibu korban, keesokan harinya sekira pukul 14.00 wib, barulah
mendapat kabar dari ibunda Sulisawati nenek dari NF, mengabarkan bahwa anaknya
hilang.
Ibu
korban sangat panik sampai pingsan beberapa kali. Tak lama kemudian sekira
pukul 16.30 wib, ibu korban kembali mendapat kabar tak sedap dari tetangga
tempat orangtua ibu korban tinggal bernama, RI, bahwa anaknya meninggal, Wati
pun pingsan kembali.
Ibu
korban berharap kepada pihak kepolisian, agar segera menangkap pelaku dan
memenjarakan pelaku.“Hukum pelakunya seberat-berat mungkin, dia tidak akan bisa
mengembalikan nyawa anak saya yang telah meninggal dibunuhnya, kalau dia tidak
ditangkap, kasihan, dikawatirkan takut ada korban yang lain lagi,” harapnya.
Lanjut
ibu korban, putrinya dikenal sosok yang sangat baik, ramah, rajin, ringan
tangan dan mandiri.“Kadang dia kalau mau pergi sekolah dan mengaji, pasti
berpamitan dengan tetangga dan menyalaminya, ia juga sempat berjualan,”
imbuhnya.(Humas Polda Sumsel/Polresta Palembang).
Post a Comment