Pemerintah Akan Bagikan Lahan Tidak Produktif Kepada Rakyat
Medan.Metro
Sumut
Guna
menekan rasio kesenjangan yang semakin lebar, pemerintah sebentar lagi akan
mengeluarkan kebijakan pemerataan ekonomi, yang menyangkut tiga hal. Ketiga hal
itu adalah reforma agraria dan redistribusi aset, pemberian akses permodalan,
dan vocasional training.
“Kita
akan membagi lahan-lahan yang tidak produktif kepada rakyat dalam bentuk
konsesi-konsesi kecil kepada rakyat, kepada koperasi, kepada tanah-tanah adat,
sehingga aset-aset negara ini terdistribusi dengan baik, dan menjadi sebuah
property right bagi rakyat dalam rangka bisa mengakses ke akses-akses
permodalan,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan pada
acara Pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura, di Sentul
International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/2) pagi.
Selanjutnya,
pada tahapan kedua, menurut Presiden Jokowi, setelah redistribusi aset dan
reforma agraria, pemerintah akan masuk pada akses permodalan.
“Dan
yang ketiga, nantinya akan kita garap habis masalah yang berkaitan dengan
pembangunan sumber daya manusia, yaitu vocasional training, training-training
kejuruan dan sekolah kejuruan,” ungkap Presiden.
Presiden
meyakini, kalau ini kita konsisten melakukan, maka Indonesia, 100 tahun setelah
merdeka, pada tahun 2045, penduduk kita nanti kurang lebih 309 juta akan
memiliki pendapatan kotor atau Product Domestic Brutto (PDB) sebesar 9,1
triliun dollar AS, atau 10 kali lipat dari yang sekarang.
“Pada
saat itulah, Indonesia, kalau kita konsisten bekerja seperti sekarang ini, kita
akan memasuki abad emas, karena kita akan masuk kapada 5 besar ekonomi terbesar
di dunia, dengan pendapatan per kapita kurang lebih 29 ribu dollar AS. Tetapi,
dengan catatan, kita bekerja seperti sekarang ini dengan pertumbuhan ekonomi di
atas 5 %,” ujar Presiden Jokowi.
Itulah,
lanjut Presiden, yang akan terus dikerjakan pemerintah, dan diharapkan apa yang
sudah dikerjakan, pembangunan dari pinggiran, pembangunan dari desa, dan
pembangunan dari perbatasan ini, benar-benar akan diteruskan.
3
Kali Lebih Baik
Dalam
kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengingatkan, bahwa pada 1,5 bulan yang
lalu, saat dirinya hadir di ulang tahun Partai Hanura yang ke-10, dirinya
pernah bercerita mengenai perubahan yang terjadi di perbatasan di Entikong
(Kalbar, red).
“Saya
sampaikan saat itu, dulunya kalau kita lihat di perbatasan di sebelah sana,
kalau dibandingkan dengan kantor kita yang seperti kandang, sekarang ini sudah
berubah total. Saya kira 3 kali lebih baik dari yang berada di sebelah kita,
negara tetangga kita. Nah itu gambarnya. Yang di Motaain juga sama. Dulu
kantornya seperti kantor kelurahan, yang sekarang saya kira bisa dilihat
gambarnya,” kata Presiden sembari menunjukkan gambar pos perbatasan Entikong di
layar televisi.
Presiden
Jokowi menegaskan, itulah yang akan terus dilakukan. Baik pembenahan atau
pembangunan bandara, pembangunan jalan-jalan, trans Kalimantan, trans Papua,
jalan tol di Lampung menuju ke Aceh, terus akan dilakukan, agar ekonomi kita
semakin baik dan rakyat semakin sejahtera.
Pengukuhan
Pengurus DPP Partai Hanura itu juga dihadiri oleh Presiden RI kelima Megawati
Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDIP, Menko Polhukam Wiranto, Sekretaris
Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Ketua DPR selaku
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, Ketua MPR RI selaku Ketua Umum DPP PAN
Zulkifli Hasan, Keta Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta, dan Wakil Gubernur
Jawa Barat Dedy Mizwar.(sk)
Post a Comment