Sekitar 370 Balita Meninggal, Buang BAB Sembarangan

Jakarta.Metro Sumut
Hasil Data WHO/UNICEF Joint Monitoring Program (JMP, 2014) mengungkapkan, sebanyak 55 juta penduduk Indonesia masih memiliki prilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Angka ini merupakan jumlah tertinggi kedua di dunia, setelah India.

Informasi yang dihimpun Media ini, berdasarkan data Levels & Trends in Child Mortality tahun 2014 diketahui, 370 balita Indonesia sebagian besar meninggal setiap harinya, karena penyakit yang ditimbulan akibat BABS. Penyakit itu antara lain diare, pneumonia, muntaber dan masih banyak lagi.

Bertepatan dengan World Toilet Day yang jatuh pada hari Rabu, 19 November 2014, UNICEF mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memerangi isu ini dengan mengadakan kampanye bertajuk Tinju Tinja, yang dilakukan melalui berbagai sarana komunikasi,“ BABS adalah masalah yang sangat serius dan bukan hanya mempengaruhi mereka yang tidak memiliki toilet, namun juga mereka yang mempunyai toilet. Siapa pun bisa terjangkit penyakit dari kotoran yang terekspos udara ” Kata Dr. Aidan Cronin, Ketua Program Water, Sanitation and Hygiene (WASH) UNICEF Indonesia, pada acara Peluncuran Kampanye Tinju Tinja Untuk Memerangi Buang Air Besar Sembarangan di Indonesia di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (19/11).
Ia menambahkan, dengan kampanye ini, UNICEF mengharapkan semua orang untuk berperan aktif menyuarakan bahaya yang ditimbulkan oleh BABS,“ Masalah sanitasi adalah salah satu masalah global yang berhubungan erat dengan pendidikan, perkembangan ekonomi hingga kesehatan. Kampanye ini dilakukan untuk memastikan semua anak akan lahir di lingkungan yang tidak akan membuat pertumbuhan fisik mereka terganggu ” Tambah Aidan.

Sementara Duta Kampanye Tinju Tinja, Melanie Subono juga mengatakan pentingnya merubah pola pikir masyarakat Indonesia mengenai BABS,“ Banyak orang yang beranggapan bahwa BABS adalah bagian dari tradisi dan kebudayaan. Ini mengerikan. Tapi mungkin mereka berpendapat seperti itu karena ketidaktahuan ” Ungkap musisi sekaligus aktivis Indonesia itu.

Menurut Melanie, kampanye ini penting untuk disosialisasikan terutama lewat media social,“ Orang perlu tahu bahwa ini fakta. Banyak yang meninggal karena BABS. Saya harap kita bisa bergerak sama-sama untuk Indonesia yang lebih bersih dan sehat ” Tegasnya.

Tahun ini, World Toilet Day jatuh bertepatan dengan peringatan Konvensi Hak-Hak Anak yang ke-25 ditanggal 20 November. Anak-anak memiliki hak untuk bertumbuh secara sehat dan terlindung dari berbagai penyakit. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan mengakhiri perilaku BABS ini.(Melvy).



Tidak ada komentar