Guru dan Siswa Tuntut Kepsek SMAN 19 Medan Dicopot

Medan Labuhan,Metro Sumut
Penegasan itu disampaikan para guru dan siswa/i dalam aksi unjukrasa
di halaman sekolah SMAN 19 Medan Seruai Kel. Sei Mati Kec Medan
Labuhan, Senin (1/9) sekitar pukul 08.30 Wib.

Dalam tuntutan dan keberatan guru beserta siswa/i terhadap Kepala
Sekolah SMA Negeri 19 Medan Renata Nasution SPd Msi, guru-guru beserta
siswa/i (OSIS) SMA Negeri 19 Medan keberatan atas tindakan dan perilaku Kepala Sekolah sebagai berikut : 1. Menuntut Kepala Sekolah
SMA Negeri 29 Medan agar dicopot dari jabatannya selaku Kepala Sekolah. 2. Keberatan atas tindakan Kepala Sekolah SMA Negeri 19 Medan mempersulit/menghambat urusan kenaikan pangkat para guru. 3. Keberatan Kepala Sekolah SMA Negeri 19 Medan melakukan bisnis untuk memperkaya diri sendiri seperti menjual baju seragam, seragam batik, buku yang mencekik leher/mark up. 4. Menuntut agar Kepala Sekolah SMA Negeri 19 Medan diperiksa oleh instektorat/aparat hukum dalam penggunaan dana bantuan pemerintah, dana BOS, BSM, dan sebagainya. 5. Menuntut Kepala Sekolah SMA Negeri 19 Medan harus mempertanggungjawabkan dana OSIS yang disalahgunakan peruntukannya untuk kepentingan lain yang bukan
kegiatan OSIS. 5. Menuntut Kepala Sekolah Negeri 19 Medan untuk memisahkan dana OSIS dengan dana Komite agar dana OSIS dikelola sendiri OSIS.

Mereka juga keberatan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 19 Medan yang
arogan dan tidak berwawasan Nasional yang mengucapkan kata-kata di
depan siswa “ suka-suka kalianlah, saya bukan orang sini”. Keberatan
kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 19 Medan yang memaksakan bimbingan
belajar sore hari bagi kelas X dan kelas XI. Keberatan kepada kepala
Sekolah SMA Negeri 19 Medan arogan memimpin sehingga banyak guru
pindah tugas. Keberatan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 19 Medan yang
tidak transparan dari program pembangunan gedung baik dari
pemerintah/komite tidak pernaah membentuk panitia dalam pembangunan
tersebut maksudnya tunggal kepala sekolah. Keberatan kepada Kepala
Sekolah SMA Negeri 19 Medan sesuka hati memberikan lolos butuh kepada
guru, meakipun guru yang bersangkutan sangat dibutuhkan di SMA Negri
19 Medan. Keberatan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 19 Medan yang
tidak mampu menjadi motivator untuk membina koperasi sekolah dan
pengajian guru-guru sehingga vakum dan terkotak-kotak. Dan keberatan
kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 19 Medan yang mempekerjakan penjaga
sekolah tidak adil dan tanpa empati perasaan kemanusiaan.

Masalah tersebut juga langsung disampaikan kepada Wali Kota Medan,
Kadis Pendidikan Kota Medan, Kepala BKD Kota Medan, Kepala Inspektorat
Kota Medan, dan Ketua Komite SMA Negeri 19 Medan.


Sementara itu Kepsek SMA Negeri 19 Medan Renata Nasution Spd Msikepada wartawan membantah semua tudingan yang ditujukan terhadap
dirinya, kepsek menyatakan unjukrasa ada provokatornya yang sengaja dibuat oleh guru yang memakai lobai putih yaitu Drs Nazaruddin Siregar selaku Guru PKS 3 di SMA Negeri 19 Medan. (Lis)

Tidak ada komentar