Hasil Produksi Jagung Sumatera Utara Menurun Pada ARAM I 2014

Medan,Metro Sumut
Hasil tanaman jagung merupakan salah satu komoditi pangan yang memiliki kandungan karbohidrat sehingga oleh sebagian besar masyarakat Indonesia dijadikan sebagai salah satu makanan pokok di Indonesia. oleh karena itu jagung juga memiliki peranan yang cukup penting sebagai komoditi pangan dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Informasi yang dihimpun Media ini, Di Provinsi Sumatera Utara produksi jagung berdasarkan angka ramalan (ARAM) I 2014 akan mengalami penurunan menjadi sebesar 1,13 juta ton dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 1,18 juta ton.

Wien Kusdiatmono Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara di Medan, Minggu (6/7) kemarin mengatakan jika pada angka tetap (ATAP) tahun 2013 produksi jagung di Sumatera Utara mencapai 1.183.011 ton sedangkan di angka ramalan (ARAM) I pada tahun 2014 ini hanya mencapai 1.128.547 ton.
Beberapa faktor penyebab turunnya produksi jagung di Sumatera Utara antara lain karena penurunan luas panen komoditi jagung di Sumatera Utara sehingga berdampak terhadap penurunan produktivitas, serta dampak dari bencana alam erupsi Gunung Sinabung serta cuaca ekstrem yang belakangan melanda Sumatera Utara “ Katanya.

Pada angka ramalan (ARAM) I 2014 tercatat luas panen di Sumatera Utara menurun menjadi 202.870 hektar jika dibandingkan dengan angka tetap (ATAP) tahun 2013 yang mencapai 211.750 hektar. Untuk tingkat produktivitasnya juga menurun menjadi hanya 55,63 kuintal per hektar pada tahun ini jika dibandingkan dengan tahun 2013 lalu yang mencapai angka 55,87 kuintal per hektar.

Namun begitu Kepala Dinas Pertanian Sumatera Utara M.Room S mengungkapkan bahwa pihaknya masih tetap optimis untuk bisa kembali menaikkan produksi jagung di Sumatera Utara hingga mencapai 1,6 juta ton-1,7 juta ton pada tahun 2014 ini dapat tercapai. Target produksi jagung itu diharapkan bisa tercapai karena tingkat kebutuhan jagung di Sumatera Utara semakin meningkat setiap tahunnya akibat dari kebutuhan pabrikan pakan yang semakin besar.

Meningkatkanya kebutuhan jagung di Sumatera Utara ini belum bisa diimbangi dengan pertumbuhan tingkat produksi jagung di Sumatera Utara sehingga masih dilakukan impor jagung yang diantaranya berasal dari negara India. Jika produksi jagung Sumatera Utara bisa ditingkatkan tentu dapat menekan impor jagung dan bahkan impor tersebut dapat dihentikan.

Produksi jagung di Sumatera Utara harus bisa dapat ditingkatkan sehingga impor dapat ditekan karena jika tidak dilakukan peningkatan produksi dikhawatirkan jagung impor nantinya akan menekan harga jagung lokal petani. Hal tersebut dapat menyebabkan para petani mulai enggan untuk kembali menanam jagung sehingga nantinya akan menimbulkan ketergantungan terhadap impor jagung.(Hamnas)




Tidak ada komentar